Nakita.id - Apakah Si Kecil terserang gangguan autisme?
Moms harus tahu, autisme adalah gangguan kondisi perkembangan yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang berperilaku, berinteraksi, dan berkomunikasi.
Pada bayi, gangguan autisme ini umumnya memunculkan tanda-tanda saat berusia 12-24 bulan.
Namun, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), bayi dapat menunjukkan tanda-tanda autisme sejak usia 9 bulan.
Sementara, Autism Science Foundation menyatakan, tanda-tanda awal autisme dapat muncul pada bayi mulai usia 2 bulan.
Mendiagnosis bayi yang memiliki gangguan autisme sendiri memang sulit, karena kondisi tersebut muncul secara berbeda pada semua individu.
Akan tetapi, Moms masih bisa mengetahuinya hanya dari melihat tanda-tanda ini.
Lantas, apa saja tanda-tanda gangguan autisme pada bayi?
Melansir Medical News Today via Kompas, berikut adalah beberapa tandanya.
Baca Juga: Cek Sekarang Juga! Inilah Tanda-tanda Dini Autisme pada Bayi
1. Kurangnya kontak mata dan susah fokus
Berdasarkan artikel yang terbit di PLOS ONE pada 2016, dari usia sekitar 9 bulan, bayi harus dapat melakukan kontak mata secara teratur.
Juga, berbagi fokus dengan orang lain.
Pada bayi yang terkena gangguan autisme, hal ini mungkin dirasa sulit untuk menangkap isyarat sosial.
Sehingga, bisa saja mengabaikan kontak mata dengan orang lain.
2. Tidak menanggapi nama mereka
Menurut CDC, seorang bayi harus dapat menanggapi saat dipanggil namanya dari sekitar usia 6 bulan.
Namun, sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa bayi yang mengembangkan gangguan autisme sering tidak merespon nama mereka, meski telah mencapai usia 9 bulan.
Baca Juga: Ciri-ciri Hamil Anak Autisme, Semua Ibu Hamil Jangan Sampai Tak Tahu Masalah Kehamilan Ini
3. Kesulitan dengan komunikasi nonverbal
CDC juga menyatakan bahwa dari sekitar usia 9 bulan, bayi sudah harus bisa menunjuk sesuatu.
Bahkan, sudah harus dapat meniru suara dan gerak tubuh orang lain.
Riset tahun 2019 menemukan, pada usia 18 bulan, bayi dengan gangguan autisme menunjuk dan memberi isyarat jauh lebih sedikit daripada bayi normal.
Sehingga, berdampak pada keterlambatan perkembangan bahasa.
4. Ekspresi wajah terbatas
Pada usia 4 bulan, normalnya bayi dapat menunjukkan ekspresi wajah tertentu, seperti tersenyum atau cemberut, bahkan bisa berekspresi secara spontan, sehingga sering menjadi sinyal untuk memberitahu orangtuanya.
Lalu, pada usia 6 bulan, seorang bayi harus dapat mengenali emosi orang lain dan mampu meresponnya.
Akan tetapi, pada bayi dengan gangguan autisme, hal-hal tersebut kemungkinan besar tidak terjadi.
5. Keterlambatan dalam perkembangan bahasa
Saat berusia 1 tahun, seorang bayi harus dapat mengucapkan satu hingga tiga kata, serta mencoba meniru kata-kata yang diucapkan orang lain.
Di sisi lain, pada bayi dengan gangguan autisme, umumnya akan mengalami kesulitan mengembangkan keterampilan bahasa dan memahami apa yang dikatakan orang lain.
Bahkan, sekitar 40% anak autis tidak berbicara, seperti yang disampaikan March of Dimes via Kompas.
6. Regresi
Sebagai informasi, regresi adalah kondisi dimana bayi mulai kehilangan keterampilan yang mereka miliki sebelumnya.
Seperti, keterampilan komunikasi verbal atau keterampilan perilaku sosial.
Hal ini dibuktikan dalam sebuah studi tahun 2015, dimana hampir sepertiga anak autis kehilangan beberapa keterampilan sekitar usia prasekolah.
Itu dia Moms, enam tanda gangguan autisme pada bayi.
Baca Juga: Perkembangan Bahasa Anak, 4 Penggunaan Parentese Saat Orangtua Berbicara dengan Anak Balita
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR