8. Impulsif
Menurut Retelny, mereka yang mengonsumsi cokelat atau es krim tanpa berpikir dua kali, adalah tipe kepribadian yang diuntungkan dari menjaga makanan pemicu di luar rumah.
Namun, ini bukan berarti kita tidak bisa menikmatinya. Kuncinya adalah dengan sengaja bekerja pada hal-hal yang memuaskan diri dalam hari-hari kita.
"Misalnya, jika kamu berminat untuk es krim, rencanakan untuk memiliki es krim setelah makan malam," ucap Retelny.
Fakta bahwa porsi yang dikendalikan dapat membantu kita mengendalikan keinginan.
Nah, kita bisa menggunkan pendekatan 80/20 dalam kasus ini untuk mendapatkan manfaat maksimal.
Dengan kata lain, 80 persen dari waktu yang kita miliki bisa dimanfaatkan untuk mengonsumsi makanan sehat.
Sementara 20 persen sisanya, bisa kita manfaatkan untuk menikmati makanan favorit.
Cara ini dapat membantu orang yang impulsif untuk lebih bijaksana pada makanan.
BACA JUGA: Meski Sulit Diucapkan, Ternyata ini Arti Nama Anak Franda yang Indah
9. Pengambil keputusan
Tidak masalah jenis rencana makan apa yang kita pilih, tentu kita tidak bisa mendapatkan berat badan ideal secara instan.
"Keinginan untuk memilih makanan yang sehat dan utuh harus menjadi agenda harian, apakah itu sangat terstruktur atau tidak, kita harus siap berkomitmen untuk gaya hidup sehat," kata Retelny.
"Ini adalah perjalanan sehari-hari yang berkesinambungan dari pilihan makan yang sadar," tambah dia.
Setiap keputusan makanan hanyalah satu keputusan yang harus diambil dalam sehari penuh dengan keputusan yang tepat.
Caranya adalah dengan mengenal diri sendiri, dan pilih rencana yang cocok untuk kita. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Inilah Pola Diet yang Sesuai dengan Kepribadian.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR