Satu kelompok berjalan dengan kecepatan, 6,6 kilometer per jam, sementara yang lain 5,5 kilometer per jam.
Para peneliti juga merekrut 25 responden lain untuk melakukan aktivitas yang sama tapi hanya selama 15 minggu.
Menariknya, tim peneliti menemukan, mereka yang berjalan cepat tidak kehilangan jumlah lemak tubuh secara signifikan -pada kelompok 15 minggu.
Para peserta yang dimasukkan dalam kelompok berjalan cepat untuk uji coba selama 30 minggu juga didapati kehilangan 1,24 persen lemak tubuh pada minggu ke-15.
Namun, mereka telah kehilangan 2,75 persen lemak tubuh pada akhir penelitian, sehingga disimpulkan kehilangan lemak hanya dimulai setelah titik tengah.
Para peserta yang masuk pada kelompok yang berjalan lambat justru mengalami penurunan berat badan akibat turunnya lemak secara bertahap dalam 30 minggu.
Dan bahkan, setelah 15 minggu mereka kehilangan 4,2 persen lemak di tubuhnya dan semakin meningkat sampai 7,5 persen pada minggu akhir percobaan.
Para peneliti menyimpulkan, rata-rata kelompok yang berjalan lambat memiliki lemak tubuh 20 persen lebih banyak daripada yang berjalan lebih cepat.
Sehingga total lemak di dalam tubuh yang hilang tentu lebih banyak.
Tapi sebuah studi independen yang diterbitkan di JAMA justru mendapati hal yang berbeda.
Studi ini menemukan, meningkatnya durasi latihan akan berkontribusi pada hilangnya lemak tubuh dalam jumlah lebih besar.
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR