"Awalnya gejala saya dimulai ketika saya hamil pada tahun 2020. Tetapi karena saya hamil, para tenaga medis menganggapnya sebagai masalah terkait kehamilan," ujar Rachel.
Rachel pun tak habis pikir dirinya mengalami kanker serviks, mengingat usianya masih 35 tahun.
“Saat itu awal April saya pergi ke dokter. Segera setelah saya pergi ke dokter umum, dia melakukan pemeriksaan dalam dan dia langsung memberi tahu saya bahwa dia bisa melihat massa di leher rahim saya," ucapnya.
"Sejak saat itu untuk didiagnosis itu sangat cepat. Itu adalah awal April dan pada bulan Mei saya tahu saya menderita kanker serviks dan betapa buruknya itu," imbuhnya.
Rachel kemudian menjalani kombinasi kemoterapi dan radioterapi.
Setelah menyelesaikan 13 minggu perawatan pada September, Rachel dirujuk menjalani pemindaian untuk mengetahui apakah sel kanker masih ada.
Saat itu, Rachel sudah merasakan rasa sakit yang luar biasa di perutnya dan mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Pada November 2021, Rachel merasa terpuruk karena diberi tahu bahwa sel kankernya sudah menyebar ke rahimnya.
Rachel kemudian menjalani operasi histerektomi penuh dengan harapan bisa menghilangkan kanker di Rumah Sakit Royal Liverpool.
Ibu enam anak tersebut berharap supaya para perempuan sadar dengan bahaya kanker serviks.
"Saya ingin membuat orang sadar bahwa sebenarnya kanker serviks bisa terjadi pada orang-orang seusia saya. Saya telah melakukan tes smear dan itu belum pernah diambil sebelumnya jadi ini agak mengejutkan," paparnya.
BERITA POPULER: Cara Daftar PKH yang Cair November 2024 hingga Alasan Andre Taulany Gugat Cerai Istri
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR