Nakita.id - Tahukah Moms, ternyata vaksinasi Covid-19 dalam tubuh bisa dianggap hangus, lo.
Hal ini membuat kita harus mengulang vaksinasi dari dosis pertama.
Kemenkes menyebut ada 2,4 juta orang di seluruh Indonesia yang vaksinasi Covid-19 dosis pertamanya dianggap hangus dan harus diulang.
Melansir dari Kompas, hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.
"Ada 2,4 juta (penerima vaksin Covid-19 dosis pertama yang harus mengulang)," kata Nadia saat dihubungi oleh Kompas.
Lantas, kenapa harus diulang ya, Moms?
Ternyata, hal ini gara-gara mereka terlambat atau sengaja tidak mau melakukan vaksinasi dosis kedua.
Berdasarkan studi yang dilakukan, seseorang yang tidak kunjung mendapat dosis kedua setelah 6 bulan menerima dosis pertama dapat memengaruhi efikasi vaksin yang sudah diterima.
Apa itu efikasi vaksin? Simak penjelasan selengkapnya ya, Moms.
Efikasi vaksin adalah tingkat kemanjuran vaksin dalam melawan suatu penyakit pada orang yang sudah divaksinasi.
"Ini kan ada studi yang mengatakan setelah 6 bulan terjadi penurunan efikasi vaksin, apalagi kalau hanya dosis 1 kan masih 50 persen efikasinya," jelas Nadia.
Masyarakat yang berada dalam kondisi tersebut disebut "sasaran drop out".
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Surat Edaran (SE) Nomor SR.02.06/II/921/2022 tentang Pemberian Vaksinasi Covid-19 bagi Sasaran yang Drop Out, yakni harus mengulang vaksinasi dosis pertamanya supaya mendapatkan efikasi.
Mengacu data Dashboard Vaksinasi Kemenkes, hingga Jumat, 18 Februari 2022 kemarin, sudah ada 189.307.384 orang yang mendapatkan dosis pertamanya.
Namun, dengan keberadaan 2,4 juta orang tersebut, otomatis beban vaksinasi akan kembali sedikit bertambah.
Meski begitu, Nadia menegaskan pemerintah tidak akan memperpanjang target vaksinasi Nasional yang telah ditetapkan pada Juni tahun ini.
"Enggak (diperpanjang), kita akan selesai pada Juni 2022 atau setidaknya 70 persen seluruh sasaran sudah dapat dosis kedua," jelas Nadia.
Nah Moms, berikut sejumlah alasan kenapa orang-orang menolak melanjutkan vaksin dosis dua.
Ada sejumlah alasan kenapa orang-orang menolak pemberian vaksinasi dosis kedua.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan Kemenkes, Nadia menyebut penyebabnya dikarenakan alasan-alasan yang bersifat pribadi.
Diantaranya ada yang menganggap mereka tidak akan terkena Covid-19.
Ada pula yang khawatir dengan efek samping seperti saat melakukan vaksinasi dosis pertama.
"Ada yang tidak mau karena merasa tidak berisiko terhadap Covid, ada yang takut dengan efek samping," papar Nadia.
Dijelaskan oleh Nadia, banyaknya orang yang tidak melakukan vaksinasi dosis kedua yang jelas penyebabnya bukan karena kurangnya stok vaksin.
Ketersediaan vaksin di daerah-daerah pun dipastikan semuanya cukup.
Begitupun stok vaksin tambahan yang diperlukan untuk sasaran drop out ini, Nadia menjamin semua masih dalam batas aman.
"(Cadangan vaksin) Aman," pungkasnya.
Baca Juga: Pasien yang Positif Omicron Boleh Isolasi Mandiri di Rumah, Ini Syarat yang Ditetapkan Kemenkes
Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul "Kemenkes Sebut 2,4 Juta Orang Harus Ulangi Vaksinasi besi 1, Mengapa"
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR