Nakita.id - Waktu yang ditunggu-tunggu selama sembilan bulan lebih lamanya akhirnya datang juga.
Momen saat Moms melahirkan si Kecil adalah peristiwa besar, terutama untuk Moms dan Dads.
Kehadiran si Kecil yang sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh hari datang juga dan membawa rasa bahagia yang seringkali tak bisa dibendung.
Mulai detik itu juga kehidupan Moms dan Dads akan berubah tak seperti hari-hari sebelumya.
Moms dan Dads juga harus bekerja sama untuk merawat si Kecil.
Sayangnya, setelah melahirkan Moms cenderung mengalami perubahan besar terutama dari segi kesehatan emosional.
Moms menjadi lebih sering merasa gelisah bahkan hingga sedih, suasana hati menjadi mudah sekali berganti-ganti.
Mengetahui gejala ini, Moms seringkali menyebutnya dengan baby blues, namun ada juga yang menyebutnya postnatal depression.
Memiliki gejala yang mirip, baby blues dan postnatal depression sebenarnya dua hal yang berbeda, lo, Moms.
Mari kita bahas satu persatu mengenai kondisi emosional setelah melahirkan, terutama apa yang membedakan baby blues dengan postnatal depression.
Mengalami perubahan emosional yang signifikan setelah melahirkan amat sangat wajar, Moms.
Melansir dari WebMD, sebanyak lebih dari 80 persen ibu melahirkan akan mengalami baby blues selama 1000 hari pertama kehidupan anak.
Baik baby blues, maupun postnatal depression memiliki gejala pada suasana hati yang buruk.
Moms merasa sering sedih dan ingin menangis.
Lalu, apa yang membedakan?
Ibu melahirkan yang mengalami baby blues akan mengalami perubahan suasana hati yang cenderung tidak menentu.
Misalnya, tadi pagi Moms merasa senang setelah bangun pagi, namun tak lama kemudian Moms merasa sedih bahkan hingga ingin menangis.
Hal yang berbeda terjadi pada ibu melahirkan yang mengalami postnatal depression.
Suasana hati ibu melahirkan yang mengalami postnatal depression cenderung konstan.
Tidak ada perubahan suasana hati atau mood swing dalam waktu singkat.
Moms yang mengalami postnatal depression akan merasakan sedih dalam jangka waktu yang sangat lama.
Bahkan, Moms juga cenderung akan mengalami serangan panik dan kecemasan selama beberapa kali.
Moms juga akan berada pada fase selalu ingin menangis.
Suasana emosional dan psikologis yang dialami oleh ibu melahirkan ini juga memengaruhi rutinitasnya.
Biasanya, yang mulanya pola makan dan jam tidur yang teratur, karena kondisi postnatal depression ini jadi berantakan.
Tak hanya mengalami susah tidur, Moms jadi kekurangan nutrisi bahkan memengaruhi pemberian ASI.
Yang perlu diberi perhatian khusus adalah kemungkinan untuk tidak memiliki keterikatan dengan anak yang baru lahir.
Tidak hanya itu saja, durasi baby blues dan postnatal depression cenderung berbeda.
Melansir dari Verywell Mind, kondisi postnatal depression baru mulai bisa dideteksi 10 hari hingga dua minggu setelah melahirkan.
Durasi seorang ibu mengalami kondisi postnatal depression setidaknya berlangsung selama empat hingga enam minggu.
Namun, ada juga yang mengalami hingga hampir satu tahun lamanya.
Proses pemulihan kondisi emosional dari postnatal depression dipengaruhi oleh berbagai macam hal, seperti:
1. Perubahan hormon
2. Riwayat kondisi psikologis Moms
3. Tekanan dari orang sekitar
4. Trauma
Sedangkan untuk Moms yang mengalami baby blues cenderung lebih singkat.
Apabila postnatal depression baru bisa dialami Moms setidaknya memasuki minggu kedua setelah melahirkan, baby blues muncul pada hari kedua dan ketiga.
Durasinya pun berlangsung setidaknya 10 hari, yang mana lebih singkat dibandingkan postnatal depression.
Namun, Moms perlu berhati-hati, sebab kondisi baby blues yang dialami Moms ini bisa berkembang menjadi postnatal depression apabila muncul terus menerus setelah 14 hari.
Kondisi suasana hati Moms juga menjadi semakin memburuk.
Apa yang Moms bisa lakukan untuk mengatasi baby blues dan postnatal depression agar tak semakin memburuk.
Tak ada salahnya apabila Moms mendapatkan bantuan dari Dads dan orang sekitar untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang selama ini Moms tangani.
Moms membutuhkan istirahat dan tidur yang cukup apabila mengalami masalah yang satu ini.
Tak hanya itu, menceritakan keluh kesah dan mengonsumsi makanan yang bergizi juga jadi solusinya.
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Source | : | WebMD,Healthline,Verywell Mind |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR