Nakita.id – Mendengar tangisan bayi saat mereka baru lahir merupakan sesuatu yang sangat ditunggu-tunggu.
Biasanya saat baru keluar dari kandungan Moms, anak akan langsung menangis dengan suara yang nyaring.
Bayi yang menangis saat lahir, bisa menjadi tanda yang bagus karena itu bisa jadi tanda jika paru-paru anak tidak mengalami masalah.
Maka dari itu, Moms dan Dads pasti sangat bahagia begitu mendengar tangisan pertama pada bayi.
Namun sayangnya ada beberapa bayi saat dilahirkan tidak menangis, hal ini perlu diwaspadai Moms.
Bayi yang tidak menangis saat lahir bisa menunjukan tanda bahaya pada kesehatan bayi.
Saat bayi lahir dan mereka tidak menangis, bisa jadi tanda adanya masalah pada sistem pernapasan anak dan juga turut mempengaruhi kondisi jantung, otak, ginjal, dan organ tubuh lainnya.
Ternyata saat sedang hamil, kondisi Moms menjadi penyebab anak tidak menangis saat lahir.
Melansir dari HealthLine, berikut beberapa penyebab anak tidak menangis saat lahir.
Baca Juga: Bayi Biru, Waspada Kelainan Jantung
1. Moms Menderita Diabetes
Bagi Moms yang hamil dan menderita penyakit diabetes melitus, tentu dapat membahayakan anak pada saat proses persalinan.
Ini akan menyebabkan bayi mengalami trauma dan mengalami sindrom gawat napas, atau bisa katakanaan jika bayi akan merasa sulit untuk bernapas.
Moms yang menderita diabetes melitus akan sangat memungkinkan untuk melahirkan anak dengan hipoglikemia atau gula darah rendah.
Maka kesulitan bernapas yang dialami bayi inilah yang menyebabkan bayi tidak menangis saat lahir.
Preeklampsia merupakan tekanan darah lebih tinggi dari batas normal, dan tentunya dapat membawa dampak bahaya pada kandungan.
Kondisi ini dapat terjadi karena adanya peningkatan tekanan darah yang menyebabkan pembengkakan dan juga terjadinya proteinuria yakni adanya protein di dalam darah.
Moms yang menderita preeklampsia dapat menyebabkan anak mengalami kelahiran secara prematur, gawat napas dan bahkan bisa menyebabkan kematian.
Baca Juga: Kenapa Bayi Menangis? Ini Alasannya!
3. Asfiksia
Asfiksia merupakan masalah dimana terjadinya penyumbatan pada saluran pernapasan bayi.
Penyumbatan bisa berupa lendir, darah, tinja, air ketuban atau lidah yang terdorong ke belakang tenggorokan.
Keadaan ini tentu dapat berbahaya, karena dapat menyebabkan bayi kekurangan oksigen pada proses persalinan.
Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor diantaranya terjadinya masalah pada plasenta, prolaps tali pusar dan terjadinya macet pada proses persalinan.
Asfiksia yang terjadi pada anak harus segera ditangani karena jika tidak, dapat mengganggu aliran udara menuju otak.
Tentu ini akan membawa dampak buruk pada perkembangan anak, diantaranya autisme, ADHD, lumpuh otak, kejang bahkan hingga kematian bayi.
Maka dari itu setelah anak dilahirkan dan tidak menangis, ada baiknya segera bersihkan badan kepala anak agar tidak terjadi sumbatan yang lebih parah lagi.
Dokter juga biasanya akan menepuk atau menggosok perut, punggung, dada bayi. Juga menekan telapak kaki bayi untuk merangsang agar bayi dapat bernapas dan mulai menangis.
Baca Juga: Siapa Bilang Menangis Menguatkan Paru-paru Bayi?
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Debora Julianti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR