"Belum lagi nanti ketika sudah mulai menyiapkan kelahiran si buah hati mungkin nanti dari pola hidup ada hal-hal yang mesti kita sesuaikan lagi," kata Erika.
Selain itu, pemicu stres lainnya adalah tekanan untuk menjadi seorang ibu yang sempurna.
"Perlu kita pahami bahwa kondisi setiap wanita yang menjadi ibu itu berbeda-beda," kata Erika.
"Bisa kita lihat dari motivasinya dulu datangnya dari internal atau eksternal," lanjutnya.
Motivasi yang datang dari internal yakni, keinginan dan kesiapan untuk menjadi seorang ibu yang berasal dari dalam diri sendiri.
Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Mental Saat Hamil, Moms Bisa Lakukan Hal Sederhana Ini dengan Pasangan
Sementara motivasi dari eksternal ini yang biasanya memicu stres, misalnya karena dorongan pihak keluarga.
"Adanya dorongan dari pihak keluarga yang merasa kita tidak memenuhi kodrat sebagai wanita atau istri kalau tidak bisa menghasilkan anak," kata Erika.
Hal ini tentunya membuat calon ibu menjadi sangat tertekan.
Meski begitu, Erika menggarisbawahi bahwa tidak semua stres yang dialami calon ibu bisa berdampak buruk.
"Perubahan memang bisa memicu stress, tapi enggak semua stres itu perlu dihindari," katanya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR