Nakita.id - Yuk, Moms ketahui caranya mendeteksi kanker serviks sejak dini.
Menjaga kesehatan area kewanitaan memang amat sangat penting.
Sebab, apabila area kewanitaan mengalami gangguan, seluruh tubuh akan merasakan dampaknya.
Apa saja yang Moms lakukan untuk mempertahankan kesehatan kewanitaan?
Tentunya, menjaga kebersihannya adalah hal yang paling mudah untuk dilakukan.
Misalnya, cukup mengganti celana dalam setidaknya tiga kali dalam sehari adalah hal termudah yang perlu dilakukan.
Risiko area kewanitaan yang tak terjaga kesehatannya salah satunya adalah kanker serviks.
Hingga saat ini, kanker serviks menjadi kerpihatinan dunia kesehatan dan perempuan.
Kabarnya, cara mendeteksi kanker serviks melalui darah haid bisa dilakukan secara mandiri. Apa benar?
Mendeteksi kanker serviks cenderung sulit untuk dilakukan dan dengan pengamatan kasat mata saja, Moms.
Melansir dari Mayo Clinic, cara mendeteksi kanker serviks harus dilakukan melalui pengamatan di laboratorium.
Ada dua teknik uji bernama pap test dan HPV DNA tes.
Namun, penderita kanker serviks cenderung mengalami menstruasi yang berbeda dibandingkan bukan penderita kanker serviks.
Misalnya, darah haid penderita kanker serviks stadium lanjut cenderung memiliki bau yang sangat amis.
Baunya hampir seperti daging busuk dan terjadi selama jangka waktu yang lama.
Selain itu, menstruasi terjadi lebih lama dibandingkan biasanya dan menimbulkan rasa sakit yang amat sangat.
Selain itu, penderita kanker serviks akan mengalami flek di luar menstruasi.
Biasanya penderita kanker serviks perlu mendapatkan penanganan yang baik dari dokter.
Karena cara mendeteksi kanker serviks melalui darah haid cenderung sulit, maka harus dilakukan melalui tes.
Moms bisa melakukan pap test di klinik kesehatan atau rumah sakit terdekat.
Melansir dari Mayo Clinic, dokter akan meminta sampel dari Moms yang akan diteliti di laboratorium.
Nantinya akan diteliti apakah ditemukan adanya sel abnormal yang meningkatkan risiko kanker serviks.
Apabila dinyatakan ada risiko kanker serviks, pihak dokter akan menyarankan berbagai macam perawatan untuk mencegah sel kanker semakin berkembang.
Selain itu, Moms juga bisa melakukan HPV DNA tes.
Hampir sama seperti pap test, HPV DNA tes juga membutuhkan sampel yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada infeksi pada serviks yang disebabkan karena virus papiloma atau HPV.
Apabila ditemukan adanya infeksi dari HPV, tentu akan ada risiko mengalami kanker serviks.
Setelahnya, dokter akan menyarankan berbagai macam pengobatan apabila ditemukan adanya HPV yang menginfeksi area kewanitaan Moms.
Cara mendeteksi kanker serviks melalui darah haid cenderung sulit, namun Moms bisa melakukan tes untuk mengetahuinya.
Hingga saat ini, kanker serviks masih menjadi hal yang diwaspadai oleh banyak perempuan di seluruh dunia.
Setidaknya ditemukan 7,5 dari 100 ribu kasus kanker serviks setiap tahunnya.
Maka dari itu, perlu dilakukan beberapa usaha pencegahan apabila tidak ingin mengalami risiko kanker serviks.
Ini dia beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker serviks sejak dini:
1. Tidak merokok
2. Menggunakan kondom saat berhubungan seksual
3. Tidak berganti-ganti pasangan
4. Melakukan pengecekan
Melansir dari WebMD, Moms juga bisa mulai memikirkan untuk mendapatkan vaksin HPV.
Vaksin HPV bahkan bisa diberikan pada anak perempuan usia 9 hingga 25 tahun.
Walaupun disarankan untuk usia anak hingga dewasa muda, vaksin ini juga diperbolehkan untuk usia 45 tahun.
Maka dari itu, untuk mencegah kanker serviks sedari dini, Moms bisa menggunakan vaksin jenis ini dengan mengonsultasikannya kepada dokter terlebih dulu.
Selain itu, Moms juga perlu untuk menjaga pola makan yang baik dan sehat untuk mencegah penyakit yang satu ini.
Kurangi makanan yang mengandung pengawet buatan dan junk food.
Cara mendeteksi kanker serviks melalui darah haid cenderung susah.
Namun, penderita kanker serviks stadium lanjut akan mengalami menstruasi yang abnormal.
Misalnya menstruasi berkelanjutan dan kemunculan nyeri menstruasi yang amat sangat, serta bau darah menstruasi yang tidak sedap.
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR