Nakita.id - Selain Indra Kenz dan Doni Salmanan, ternyata Ahmad Sahroni pegang kartu orang yang juga sudah merugikan masyarakat Indonesia.
Sebagai informasi, Ahmad Sahroni yang juga terkenal sebagai pengusaha kaya dan anggota DPR RI mengaku lega akhirnya sosok yang merugikan masyarakat seperti Indra Kenz dan Doni Salmanan sudah ditangkap kepolisian.
Bahkan kini polisi sedang gencar-gencarnya mencari aset-aset dari keduanya untuk dijadikan barang bukti.
Satu persatu bukti soal penipuan pun dikumpulkan pihak kepolisian.
Sampai saat ini Indra Kenz dan Doni Salmanan terjerat pasal 378 KUHP dan pasal 3 UU Nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Hukumannya 20 tahun penjara.
Namun ketika satu persatu para afiliator tertangkap, ternyata Ahmad Sahroni masih menyimpan nama yang juga merugikan masyarakat.
Saat itu Ahmad Sahroni menceritakannya kepada Deddy Corbuzier sosok mengerikan selain Indra Kenz dan Doni Salmanan.
Menurut Ahmad Sahroni, bukan hanya sosok Indra dan Doni saja yang merugikan masyarakat tapi ada 1 sosok lagi.
Siapa ya?
Awalnya Ahmad Sahroni memberikan reaksi ketika Doni Salmanan dan Indra Kenz kena ciduk polisi.
"Pas ngeliat lu release gue kenapa tertawa, karena orang banyak ingin terkenal dengan kekayaannya," ujar Ahmad Sahroni mengutip kanal Youtube Deddy Corbuzier.
Disebutkan pengusaha kaya asal Tanjung Priok kalau Doni Salmanan tidak memperlihatkan proses menjadi kaya.
"Bukan memperlihatkan proses menjadi kayanya, nah itu kenapa gue ketawa-ketawa karena banyak banget," ucap Ahmad Sahroni.
Ahmad Sahroni mengakui kalau banyak terkenal karena kaya.
"Banyak itu fakta, lari ke isu anak muda 23 tahun duitnya ratusan miliar, satu orang melebihi 800 milliar bayangin loe," lanjutnya.
Selain itu Ahmad Sahroni sebut kisi-kisi ada affiliator punya uang 800 miliar.
"Gue nggak sebut nama rekening 800 miliar, minimal bayangin," ungkap Ahmad Sahroni.
Selain menceritakannya pada Deddy Corbuzier, Ahmad Sahroni ternyata baru-baru ini juga membongkar sosok yang sudah merugikan masyarakat banyak.
Tak tanggung-tanggung kerugian yang dicapai Rp5 triliun lo Moms!
Mengutip darik akun Instagram Ahmad Sahroni pada Sabtu (12/03), ia menyebut ada seorang yang menipu berkedok robot trading Fahrenheit.
"Penipu lewat robot trading Fahrenheit senilai 5 triliun+!
Wanted!!" tulis Ahmad Sahroni dalam unggahannya.
Ahmad Sahroni lalu membocorkan bahwa sosok tersebut ternyata pada 7 Maret 2022 lalu sudah melakukan transaksi secara langsung, dan pada tanggal itu pula sosok ini sudah membuat rugi Se-Indonesia dengan nilai uang Rp5 triliun.
Siapakah dia?
"Dia dikenal sebagai pemilik robot trading Fahrenheit dimana pada tanggal 7 Maret 2022 uda menipu uang masyarakat Indonesia sebesar 5 triliun secara live," lanjut Ahmad Sahroni.
Tapi menurut Ahmad Sahroni, sosok tersebut belum diketahui keberadaannya, bahkan masih belum ada yang tahu kalau ada sosok yang sampai merugikan masyarakt lebih dari yang dilakukan Indra Kenz dan Doni Salmanan.
"Namun..
sampai sekarang tidak ada pencarian/ penangkapan, dengan anehnya beritapun tidak mau menulis masalah ini.
Padahal uang yang dia ambil 10x lipat+ dari Indra Kenz dan Doni Salmanan yang lagi viral dan sudah banyak yang melapor namun tidak ada respon!" lanjutnya.
Terakhir, Ahmad Sahroni menyebut seorang pejabat tinggi yang ternyata merugikan masyarakat sampai Rp5 triliun.
"Siapakah pejabat tinggi dibalik investasi bodong ini?" pungkas Ahmad Saroni.
Dalam keterangan foto yang diunggah Ahmad Sahroni, ia menyebut sosok tersebut lebih sadis daripada Indra Kenz dan Doni Salmanan.
"Adaaaa lagii lebih sadisss.... entah bener entah engga... ( ap bener sampe 5 T ) wassalam ini kl sampe bener...
Makanya saya Minta Polri untuk ta takut kejar pelaku Pemaen Trading Ilegal siapapun... tegak Lurus pak polisi," tulis Ahmad Sahroni.
Apakah sosok yang diceritakan Ahmad Sahroni pada Deddy Corbuzier merupakan orang yang sama yang ia unggah di Instagram?
Tunggu saja kabar selanjutnya Moms.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR