"Ini kita bicara seluruh Indonesia, 390 juta liter ini untuk seluruh Indonesia, per kemarin itu sudah 415 juta liter hanya dalam 20 hari," ujar Lutfi, Rabu (9/3/2022), dilansir Kompas.
"Jadi ada yang menimbun, dijual ke industri atau ada yang menyelundup ke luar negeri, ini melawan hukum," imbuhnya.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Ombudsman Republik Indonesia.
Pihaknya menemukan banyak kasus penimbunan minyak goreng.
Penimbunan tersebut dilakukan oleh sejumlah oknum membuat harga mahal dan stok barang di pasaran menjadi langka.
"Pertama adalah penimbunan. Harapannya, satgas pangan bereaksi cepat. Ketegasan juga diperlukan."
"Ketika satgas pangan tegas, upaya penimbunan bisa diminimalisasi," kata anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, Selasa (8/2/2022), dikutip dari Kompas.
Sehingga akhirnya minyak goreng dibuat langka karena adanya oknum di pasar modern yang menawarkan minyak tersebut ke pasar tradisional.
"Jadi memang dibuat langka karena ada oknum di pasar modern menawarkan kepada penjual di pasar tradisional untuk membeli minyak goreng," imbuhnya.
Lebih lanjut, Yeka mengungkapkan panic buying juga menjadi penyebab minyak goreng langka dan mahal.
Hal tersebut terjadi karena ketidakjelasan informasi dan jaminan mengenai ketersediaan minyak goreng di pasaran, sehingga masyarakat memborong minyak untuk mencukupi kebutuhannya.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR