Hal tersebut dijelaskan oleh Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Whisnu Hermawan.
"Indra Kenz ini menutupi semua informasi kepada polisi," kata Whisnu dalam wawancaranya dengan Kompas TV.
"Dia menghilangkan bukti handphone-nya, dia menghilangkan bukti laptop-nya. Bahkan dia menyampaikan pada penyidik, bahwa dia bukan afiliator, tetapi dia pemain biasa, bukan perekrut," tambahnya.
Keterangan tersebut tentu saja bertentangan dengan laporan para korban yang merugi karena Binomo.
Indra Kenz bersikeras menyatakan bahwa dia tidak mengenal Binomo.
"Saya tanyakan pada dia 'bagaimana saudara bisa jadi afiliator di binomo,' dia katakan dia bukan affiliator, 'saya pemain biasa, saya tidak kenal dengan adanya binomo,' saya bilang 'kalau tidak kenal mana handphone-nya,'" kata Whisnu.
"(dijawab) 'handphone-nya hilang', artinya disembunyikan oleh dia, ini yang menghambat proses penyidikan," imbuhnya.
Meski Indra Kenz tidak kooperatif dengan penyidik, tapi polisi akan tetap berusaha mengungkapkan siapa orang di balik Indra Kenz.
"Tidak masalah, itu hak dia untuk menyembunyikan."
"Kita akan mengungkap siapa di balik layar dari Indra Kenz," ujar Whisnu.
Sementara itu, sejumlah pesohor yang menerima uang dari Indra Kenz dan Doni Salmanan satu persatu melapor ke Bareskrim Polri.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR