Nakita.id - Minyak goreng saat ini memang sedang naik daun, para ibu rumah tangga pasti banyak membicarakannya dimana-mana.
Pasalnya keberadaan minyak goreng sempat langka, bahkan di pasar pun hilang bak ditelan bumi.
Tapi setelah Menteri Perdagangan mencabut aturan HET untuk minyak goreng, barangnya ada lagi di pasar.
Tapi jangan heran dengan harganya. Karena tidak ada HET, harga minyak goreng jadi berbeda-beda, ada yang mahal ada juga yang murah.
Tapi momen seperti ini malah dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab, salah satunya menjual minyak goreng palsu.
Makanya Moms sebagai ibu rumah tangga yang cerdas harus tahu cara membedakan minyak goreng palsu dan asli.
Caranya cukup mudah kok Moms, karena Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sudah memberitahukannya sejak lama
Mengutip Kompas, berikut cara cek keaslian minyak goreng di pasar.
Cek izin edar di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)
- Buka situs https://cekbpom.pom.go.id/
- Pada kolom "Cari Produk", pilih cari berdasarkan merek
- Lalu, masukan merek minyak goreng yang ingin dibeli di bagian kata kunci
- Klik cari, setelah itu akan muncul nama produk yang dicari, beserta informasi lainnya, seperti nomor registrasi dan pendaftar
Menguji minyak goreng murni atau sudah terpakai
Tuangkan minyak goreng ke atas panci penggorengan lalu dipanaskan selama 1-1,5 menit.
Buka kertas minyak dan posisikan diatas panci berjarak sekitar 18- 20 cm diatasnya.
Amati dalam waktu 3 menit apabila jumlah bercak atau titik-titik /spots pada kertas lebih dari 10 titik / 10 cm2.
Maka minyak tersebut jelek (banyak polar compounds yang mudah menguap)
Beda lagi dengan cara mengetahui minyak goreng asli atau palsu.
Masih dari sumber yang sama, Moms juga harus tahu ciri-ciri minyak goreng palsu.
Menurut Vella dosen program studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya ada beberapa cara membedakan minyak goreng asli atau palsu.
1. Warna minyak goreng
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi keaslian minyak goreng adalah melihat warnanya.
Minyak goreng asli memiliki warna kuning hingga kuning pucat.
Jika warna terlihat lebih gelap, Vella mengatakan itu tidak normal atau termasuk minyak goreng palsu.
2. Bau minyak goreng
Selain warna, deteksi keaslian minyak goreng dapat juga dilakukan oleh indra penciuman, yakni dari bau.
Vella menjelaskan, minyak goreng asli memiliki bau yang khas seperti bau kelapa atau cenderung tidak berbau.
"Jika tercium bau yang khas (bau kelapa) atau tidak berbau, maka minyak dinyatakan normal," kata peneliti UM Surabaya itu.
Perlu diwaspadai jika minyak tercium bau lain, seperti bau tengik dan amis.
Sebab, minyak goreng dengan bau demikian dipastikan tidak normal atau palsu.
Bau tengik dan amis yang muncul, imbuh Vella, biasanya disebabkan dari hasil oplosan atau gabungan antara minyak baru dan bekas.
3. Tekstur minyak goreng
Terakhir, deteksi dari tekstur atau penampakan minyak goreng. Minyak goreng yang asli umumnya memiliki tekstur cair dan encer.
Sementara minyak goreng palsu cenderung lebih kental. Mengingat minyak palsu terbuat dari minyak bekas, maka tentunya sudah digunakan untuk menggoreng secara berulang.
"Akibat kandungan bahan masakan baik berupa kandungan lemak, tepung, dan lain seterusnya, akan membuat tekstur minyak palsu menjadi lebih kental jika dibandingkan dengan minyak asli yang memang belum pernah digunakan untuk menggoreng sebelumnya," jelas Vella.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR