Nakita.id – Asam lambung bisa kumat atau kambuh kapan saja, Moms.
Saat asam lambung kumat pasti sangat tidak nyaman sekali.
Ada banyak penyebab asam lambung kumat, termasuk telat makan.
Pola makan pun menjadi tidak teratur. Sementara, ketika ada kesempatan untuk makan, porsi makanan yang diambil dan dikonsumsi biasanya langsung dalam jumlah banyak.
Tak hanya itu, terkadang, akibat terlalu lelah beraktivitas seharian, sehabis makan malam banyak orang memilih langsung tidur.
Jika dilakukan berulang dalam waktu lama, pola makan yang kurang baik ini dapat menyebabkan penyakit asam lambung atau GERD. Di antara kerongkongan dan lambung sebenarnya terdapat klep yang dapat mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Tapi, karena suatu kondisi, dapat terjadi gangguan pada fungsi klep yang menyebabkan asam lambung menjadi naik ke kerongkongan.
Merangkum Mayo Clinic, selain penerapan pola makan yang kurang baik, beberapa hal berikut juga dapat memperburuk dan meningkatkan risiko GERD:
- Merokok (meningkatkan asam lambung dan mengganggu fungsi klep antara kerongkongan dengan lambung)
- Konsumsi kafein dan makanan berlemak secara berlebihan
- Konsumsi alkohol
- Obesitas
- Konsumsi obat tertentu, seperti aspirin
- Kehamilan
- Gangguan jaringan ikat, seperti sklerodema
- Pengosongan perut tertunda
- Bagian atas perut menggembung hingga ke diagfragma (hernia henital)
- Psikologis, di mana orang yang mudah cemas atau panic attack berisiko mengalami produksi asam lambung berlebihan atau bisa juga akibat stres
Baca Juga: Ahli Kesehatan yang Kasih Tahu! Golongan Darah O Tidak Boleh Minum Kopi Selamanya, Ini Alasannya
Hal yang harus dilakukan ketika asam lambung naik
Naiknya asam lambung ke kerongkongan dapat menimbulkan sejumlah gejala, seperti:
- Rasa terbakar di dada
- Nyeri dada
- Rasa tidak nyaman saat menelan makanan
- Rasa asam di mulut
- Merasa sesak seperti asma
- Rasa perih di perut
- Terkadang menyebabkan sakit kepala
Saat asam lambung menyerang, jaringan di sepanjang dinding kerongkongan dapat teriritasi oleh asam lambung. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan sensasi panas dan nyeri di dada atau biasa disebut dengan istilah heartburn. Ketika asam lambung kambuh, beberapa hal berikut baik dilakukan:
1. Bersikap tenang
Bersikap tenang adalah hal pertama yang perlu dilakukan ketika mengalami gejala-gejala asam lambung. Perlu diingat, stres sendiri dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperparah kondisi.
Melansir Health Line, sebuah studi pada 2009 mengamati survei kesehatan terhadap lebih dari 40.000 orang Norwegia dan menemukan bahwa orang yang melaporkan stres terkait pekerjaan secara signifikan lebih berisiko mengalami gejala GERD.
Orang yang mengatakan bahwa mereka memiliki kepuasan kerja yang rendah memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk mengalami GERD dibandingkan dengan mereka yang melaporkan kepuasan kerja yang tinggi.
Sebuah studi yang lebih baru, yang diterbitkan di Internal Medicine, mewawancarai 12.653 orang dengan GERD dan menemukan bahwa hampir setengahnya melaporkan stres sebagai faktor terbesar yang memperburuk gejala, bahkan saat dalam pengobatan.
2. Ambil obat-obatan untuk penanganan sementara
Merangkum Cleveland Clinic, untuk penanganan sementara saat asam lambung kambuh, obat-obatan seperti antacid atau sirup untuk pencernaan yang banyak dijual di pasaran bisa digunakan dalam pertolongan pertama.
3. Jika gejala terus berlanjut, segera periksakan diri ke dokter
Apabila gejala asam lambung ternyata terus berlanjut padahal sudah dilakukan upaya penanganan sementara dan memperbaiki pola makan, sebaiknya jangan ragu untuk segera menemui dokter, utamanya doker spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi hepatologi.
Penyakit asam lambung atau GERD perlu ditangani dengan baik agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi tubuh. Jika penyakit asam lambung tak diatasi dengan tepat, beberapa kesakitan lanjutan dapat timbul, seperti:
- Asam lambung kambuh berulang yang bahkan lebih berat
- Batuk kronis karena sudah terjadi iritasi pada saluran napas bagian atas
- Luka di kerongkongan akibat iritasi yang menyebabkan gangguan nafsu makan dengan gejala mual dan muntah
- Peradangan di pita suara, sehingga membuat suara menjadi serak
- Perubahan lapisan di kerongkongan yang bisa mengarah ke lesi prakanker
Endoskopi adalah pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis penyakit asam lambung atau GERS, meski terkadang tidak diperlukan apabila gejala yang timbul khas kasus GERD.
Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul "3 Hal yang Harus Dilakukan Ketika Asam Lambung Kambuh"
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR