Nakita.id - Penting sekali dipahami, ternyata ini penyebab ibu tidak mau memberikan ASI dan lebih memilih susu formula untuk anaknya.
ASI merupakan sumber nutrisi utama yang wajib didapatkan bayi ketika baru lahir ke dunia.
Dengan asupan ASI yang cukup bisa membuat tumbuh kembang anak menjadi lebih baik.
Pasalnya, ASI sendiri memiliki berbagai kandungan mulai dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
Dimana kandungan-kandungan tersebut sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan fisik anak dan perkembangan otaknya.
Namun sayangnya, tidak semua ibu justru mau memberikan ASI secara rutin kepada anaknya.
Banyak ibu yang justru merasa malas, bahkan marah ketika diminta untuk menyusui anaknya.
Memang Moms, proses menyusui bukan perkara yang mudah untuk dilalui.
Para Moms harus mengeluarkan tenaga ekstra dan menahan rasa sakit ketika menyusui Si Kecil.
Penyebab Ibu Tidak Mau Memberikan ASI
Ketika ibu tidak mau memberikan ASI pasti orang-orang di sekililing Moms akan protes.
Bahkan ada yang sampai menghakimi dan menganggap Moms kurang baik karena tidak mau memberikan ASI kepada anaknya.
Namun, menurut Mutia Aprilia Permata Kusumah, M.Psi., Psikolog Anak dan Remaja yang Berpraktik di Mentari Anakku, TigaGenerasi, dan Nest, setiap ibu itu memiliki perjuangan yang beda-beda.
Kita sebagai orang lain tidak berhak untuk menghakiminya begitu saja.
Karena mungkin saja seorang Moms enggan memberikan ASI kepada anaknya disebabkan karena berbagai alasan.
Bisa saja karena ASI nya tidak cukup karena Moms mengalami masalah medis.
"Situasi setiap ibu dan keluarga itu beda-beda, dan perjuangannya pun sudah pasti beda-beda. Kalau misalnya ada ibu yang tidak mau memberikan ASI untuk anaknya, kita kan tidak tahu apakah di balik itu ibu punya alasan dia sudah berusaha memproduksi ASI tapi sedikit sehingga enggak cukup karena adanya masalah medis atau psikologis tertentu yang membuat produksi ASI nya terhambat," ucap Mutia dalam wawancara khusus bersama Nakita, Jum'at (4/3/2022).
Baca Juga: Para Busui Tak Perlu Khawatir! Ini 3 Tips Agar Nyaman Saat Menyusui, Cari Posisi Ternyaman
Ibu Mengalami Hal Buruk Ketika Memberikan ASI
Faktor yang membuat ibu enggan untuk memberikan ASI kepada anaknya juga bisa disebabkan karena trauma.
Bisa saja seorang Moms mengalami hal buruk dan menyakitkan ketika mengasihi sehingga kapok.
"Tapi bisa juga disebabkan karena ibu mengalami hal-hal buruk selama mengasihi. Misalnya, mengalami pembengkakan bahkan sampai ada yang harus dioperasi di bagian payudaranya karena ASI nya menumpuk di kelenjarnya gitu," ucap Mutia.
Pengalaman-pengalaman buruk tersebut lah yang membuat ibu menghindari proses pemberian ASI kepada anaknya.
"Nah, itu kan bisa jadi pengalaman yang kurang menyenangkan sehingga membuat dia (ibu) menghindari proses mengasihi. Jadi, dia bisa merasa ‘Aduh aku trauma’ gitu mungkin, bisa juga karena digigitin putting payudaranya sampai lecet, berdarah berkali-kali sampai pada akhirnya udah tidak sanggup lagi," sambung Mutia.
Hal tersebut tentu saja tidak semua ibu merasakannya.
Sehingga ketika ada seorang Moms yang tidak mau memberikan ASI kepada anaknya jangan langsung dihakimi.
"Itu merupakan hal-hal yang tidak semua orang rasakan, cuma ibu-ibu tertentu saja yang merasakan. Jadi, sebaiknya kita sebagai orang luar tidak langsung judge, apalagi kita sampai bilang ‘kayanya ada suatu masalah deh sama dia, masa anaknya tidak dikasih ASI’. Orang luar tentu tidak akan 100% mengerti kondisi ibu, jadi yaudah didukung aja ibunya tidak perlu dijudge,"
tegas Mutia.
Baca Juga: Jangan Langsung Ganti Susu, Ternyata Ini Penyebab Feses Berwarna Hijau Setelah Minum Susu Formula
Cara Mengatasi Trauma Menyusui
Nah, ketika Moms trauma karena pernah mengalami hal buruk ketika menyusui maka penting sekali untuk berkonsultasi ke ahli.
Trauma setiap ibu pun pasti berbeda-beda dan cara penyelesaiannya pun beda.
Jika sudah berkonsultasi, biasanya ahli akan menyarankan supaya Moms tidak takut mencoba lagi proses menyusui.
"Bisa konsultasi ke ahlinya, bisa ke psikolog, atau psikiater karena kan biasanya akar dari traumanya beda-beda, dan cara untuk menyelesaikannya juga akan beda-beda. Misalnya, di satu ibu dia kurang suka apabila harus menyusui karena sering mendapat pengalaman yang tidak menyenangkan, dan posisinya dia menjadi ibu rumah tangga mungkin posisinya akan lebih mudah untuk mencoba lagi, mencoba lagi supaya dia lebih mudah menjalani proses menyusui di kemudian hari," ungkap Mutia.
Akan tetapi, proses belajar berkali-kali untuk menyusui sendiri akan sulit bagi ibu yang pekerja.
"Tapi kalau misalnya, ibunya adalah pekerja yang cukup sibuk kan waktu untuk mencoba lagi, mencoba lagi menyusuinya ini tidak akan sebanyak para ibu rumah tangga. Harus sedikit dimodifikasi intervensinya supaya ibu bisa menyusui dengan perasaan yang lebih senang dengan waktu yang terbatas karena ia harus bekerja," ujar Mutia.
Selain psikolog, Moms juga bisa mendatangi konselor laktasi untuk mendapatkan solusi yang tepat.
"Tentunya ini semuanya harus dikonsultasikan ke psikolog, ke psikiater, dan mungkin juga dibantu dengan konselor laktasi," tutup Mutia.
Baca Juga: Jangan Langsung Panik, Begini Cara Mengatasi Anak yang Alergi Susu Formula
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR