Nakita.id - Apakah Si Kecil senang bermain boneka?
Bermain boneka memang identik dengan kesenangan anak, khususnya anak perempuan.
Mungkin Moms berpikir bahwa anak yang bermain boneka itu hanya untuk kesenangannya sendiri.
Bahkan, beberapa dari kita khawatir kalau anak yang terlalu sering bermain boneka akan membuat anaknya tidak bisa bersosialisasi dengan anak lain seusianya.
Padahal, tanpa kita sadari, ternyata banyak sekali manfaat bermain boneka yang diperoleh anak, Moms.
Salah duanya adalah manfaat secara emosional dan kognitifnya.
Tentu Moms penasaran kan, apa saja manfaat bermain boneka untuk anak secara lebih lengkapnya?
Nah, tanpa berlama-lama, yuk kita simak penjelasan berikut ini!
Jangan sampai terlewatkan, ya.
Seperti dikutip dari Moms via Kompas, sebuah studi yang dilakukan oleh Cardiff University menemukan bahwa bermain boneka dapat mendorong anak untuk membicarakan pikiran dan emosinya pada orang lain.
Penelitian ini dilakukan selama beberapa tahun, dengan penelitian sebelumnya terkait dampak bermain boneka pada anak sebagai landasannya.
Sebagai informasi, penelitian ini berfokus pada apa yang dikatakan anak-anak saat mereka bermain dengan boneka.
Hasilnya, ditemukan bahwa anak-anak lebih banyak berbicara tentang pikiran dan perasaan saat bermain dengan boneka.
Hal ini justru berbanding terbalik saat anak-anak bermain dengan ponsel.
Moms harus tahu, bahasa unik yang dilakukan anak-anak saat bermain boneka ini dikenal sebagai 'internal state language'.
Bahasa unik ini memungkinkan anak-anak mempraktikkan beberapa keterampilan sosial yang nantinya dapat digunakan ketika berbicara dengan orang-orang di kehidupan nyata.
Tak hanya itu, Moms. Seiring berkembang bahasa unik ini, maka berkembang pula kemampuan emosional pada anak.
Lantas, kenapa bisa begitu ya?
Menurut Dr. Sarah Gerson, peneliti utama dalam studi ini, ketika anak-anak bermain dengan boneka, mereka menciptakan dunia imajiner.
Hal ini dapat dijelaskan saat seorang anak sedang bermain peran dengan boneka.
Pertama, anak akan berkomunikasi dengan suara keras. Lalu, ia akan menginternalisasi sebuah pesan.
Ketika anak-anak bermain dengan boneka, mereka mengarang sebuah skenario.
Seperti misalnya, bonekanya mengalami kesedihan, kebahagiaan, atau kemarahan.
Kesadaran akan emosi ini dapat membantu anak-anak belajar tentang bagaimana perasaannya, sehingga anak dapat belajar mengenali serta peduli terhadap perasaan orang lain.
Hal seperti ini tentu akan membantu anak dalam membangun rasa empati terhadap orang lain.
Jadi Moms, jangan khawatir lagi ya kalau Si Kecil senang bermain boneka.
Bahasa apa yang digunakan anak ketika bermain boneka? Cek jawabannya di halaman 2 (*).
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR