Nakita.id - Autisme merupakan gangguan yang terjadi dalam perkembangan fungsi otak.
Sehingga anak akan mengalami keterlambatan dalam keterampilan sosial, komunikasi, dan berperilaku.
Autisme bisa terjadi sejak pertama kali Si Kecil terlahir ke dunia.
Nantinya, kondisi seperti ini akan memengaruhi tumbuh kembangnya secara keseluruhan.
Ketika anak didiagnosa mengalami autisme, tentu bukan hal yang mudah untuk diterima para orangtua.
Sebagai orangtua, tentu Moms rela melakukan berbagai macam cara agar kondisi ini bisa disembuhkan.
Tetapi, belum dapat dipastikan apakah autisme ini bisa dengan cepat disembuhkan atau tidak.
Namun, anak penyandang autisme sangat membutuhkan perawatan khusus seperti misalnya terapi.
Terapi merupakan salah satu cara untuk membantu anak penyandang autisme mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara baik dengan orang di sekelilingnya.
Saat anak telah dinyatakan mengidap autisme, orangtua bisa langsung melakukan terapi untuk anak.
Umumnya terapi bisa dilakukan sejak Si Kecil berusia kurang dari tiga tahun.
Tetapi, Yusrinda Silvianis Diwanti, M.Psi., Psikolog, Psikolog Klinis Anak dan Remaja, Dosen prodi Psikologi Universitas Muhammadiyah Bandung dalam wawancara bersama Nakita, Sabtu (2/4/2022) mengingatkan jika terapi ini dilakukan atas saran dan rekomendasi para ahli.
Jadi, jangan pernah Moms mendiagnosa sendiri dan melakukan terapi tanpa memeriksakan kondisi anak terlebih dahulu.
"Kembali lagi ke kondisi dan kebutuhan anak. Ada beberapa terapi yang bisa dilakukan namun ini berdasarkan konsultasi dengan dokter spesialis anak, psikolog anak, dan juga terapis," ucap Yusrinda.
Terapi Okupasi
Yusrinda menyarankan orangtua bisa melakukan terapi okupasi yang bertujuan untuk membentuk kemampuannya dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
"Terapi okupasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian pada anak, keterampilan pada anak, akan belajar tentang keterampilan hidup sehari-hari," ujarnya.
Baca Juga: Kunci Dads Berperan Sama Bagi Pengasuhan Anak dengan Autisme, Bisa Tingkatkan Kesehatan Mental Moms
Speech terapi
Jenis terapi yang digunakan untuk mengatasi anak yang mengalami kesulitan untuk berbicara.
Sehingga nantinya diharapkan anak dapat meningkatkan kemampuan bicara dan mengekpresikan bahasanya.
Selain bahasa yang verbal, terapi inijuga mampu melatih anak penyandang autisme membentuk bahasa nonverbal.
"Speech terapi, jadi salah satu ciri anak authisme memiliki keterlambatan dalam komunikasi. Pada terapi ini kita bisa belajar berkomunikasi, interaksi, komunikasi nonverbal, berbicara dengan gesture," ungkap Yusrinda.
Play terapi
Terapi bermain ini terlihat seperti kegiatan bermain pada umumnya, tetapi disini terapis bisa mengamati dan memberikan pemahaman terkait masalah anak atau melihat pertumbuhan anak penyandang autisme.
"Play terapi, terapisnya akan ikut bermain dengan anak. Sehingga, anak berkembang secara komunikasi, sosial, dan juga emosional," pungkasnya.
Ada juga terapi play group, yang mana anak akan bermain dengan teman-teman lain seusianya tanpa autisme, yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan dengan anak seusianya dan meningkatkan fokus anak penyandang autisme.
Baca Juga: Tanda-tanda Gangguan Autisme pada Bayi, Jangan Sampai Moms Tidak Tahu
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR