Tetapi, Yusrinda Silvianis Diwanti, M.Psi., Psikolog, Psikolog Klinis Anak dan Remaja, Dosen prodi Psikologi Universitas Muhammadiyah Bandung dalam wawancara bersama Nakita, Sabtu (2/4/2022) mengingatkan jika terapi ini dilakukan atas saran dan rekomendasi para ahli.
Jadi, jangan pernah Moms mendiagnosa sendiri dan melakukan terapi tanpa memeriksakan kondisi anak terlebih dahulu.
"Kembali lagi ke kondisi dan kebutuhan anak. Ada beberapa terapi yang bisa dilakukan namun ini berdasarkan konsultasi dengan dokter spesialis anak, psikolog anak, dan juga terapis," ucap Yusrinda.
Terapi Okupasi
Yusrinda menyarankan orangtua bisa melakukan terapi okupasi yang bertujuan untuk membentuk kemampuannya dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
"Terapi okupasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian pada anak, keterampilan pada anak, akan belajar tentang keterampilan hidup sehari-hari," ujarnya.
Baca Juga: Kunci Dads Berperan Sama Bagi Pengasuhan Anak dengan Autisme, Bisa Tingkatkan Kesehatan Mental Moms
Speech terapi
Jenis terapi yang digunakan untuk mengatasi anak yang mengalami kesulitan untuk berbicara.
Sehingga nantinya diharapkan anak dapat meningkatkan kemampuan bicara dan mengekpresikan bahasanya.
Selain bahasa yang verbal, terapi inijuga mampu melatih anak penyandang autisme membentuk bahasa nonverbal.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR