Anak autisme memiliki tingkataan dan kemampuan yang berbeda-beda.
Jika anak autisme termasuk ke dalam tingkatan yang ringan serta memiliki kemampuan yang cukup baik, para orangtua bisa menyekolahkannya di sekolah inklusi.
Tetapi, jika kondisi anak penyandang autisme terlalu berat dan kemampuan kognitifnya kurang disarankan untuk memilih sekolah luar biasa (SLB).
Jika memungkinkan, tak ada salahnya anak autisme untuk menjalani home schooling.
Jadi, sebaiknya lihat dan nilai kondisi anak penyandang autisme terlebih dahulu sebelum memilih sekolah.
"Bisa jadi anak cocok di sekolah umum, atau di sekolah inklusi, sekolah luar biasa, atau home schooling. Ini disesuaikan dengan kondisi anak dan juga orangtua yang mana yang memungkinkan untuk dilakukan," ucap Yusrinda.
Tetapi, Yusrinda mengedepankan agar orangtua mengajak anak untuk terapi terlebih dahulu.
Terapi dilakukan agar anak merasa lebih siap untuk bersekolah.
Dengan terapi, anak autisme bisa menjadi lebih fokus akan pembelajaran yang nantinya akan mereka dapat.
Apalagi di dalam sekolah bukan hanya mereka saja, tetapi juga ada anak-anak lainnya.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR