Ketika tidak minum cukup air saat puasa, usus kecil akan menyerap sebagian besar air yang dikonsumsi melalui makanan dan minuman.
Hal inilah yang menyebabkan dehidrasi dan dapat mempersulit buang air besar.
Nah, dengan minum air hangat dapat membantu memecah makanan lebih cepat daripada minum air dingin atau hangat. Ini akan mengurangi risiko sembelit dengan mendukung buang air besar secara teratur.
Menurunkan berat badan
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2003 menemukan bahwa beralih dari minum air dingin ke air hangat dapat meningkatkan penurunan berat badan.
Peneliti menemukan bahwa minum 500 ml air sebelum makan meningkatkan metabolisme hingga 30 persen.
Sedangkan, menaikkan suhu air hingga 98,6 derajat menyumbang 40 persen dari peningkatan metabolisme. Peningkatan metabolisme ini berlangsung selama 30-40 menit, setelah konsumsi air.
Mengurangi stres
Secangkir air hangat yang menenangkan dapat membantu orang mengelola stres dan kecemasan.
Sebuah studi bahkan menemukan bahwa konsumsi air hangat, seperti teh dan kopi, dapat menurunkan stres dan mengurangi perasaan cemas.
Studi tersebut berpendapat bahwa beberapa efeknya disebabkan oleh kafein, tetapi kehangatan juga berperan dalam peningkatan mood.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR