Nakita.id – Kita semua sepakat bahwa memiliki tidur yang baik sangat berkontribusi besar dalam kesehatan kita secara keselruhan.
Dalam artian, Moms bisa tidur tanpa terdistraksi oleh gangguan apapun.
Gangguan tidur bisa dapat berwujud apapun, mulai dari faktor internal maupun faktor eksternal.
Alhasil hal ini mengakibatkan Mom sering terbangun di tengah malam.
Kalau sudah begitu, kemungkinan besar akan sulit untuk melanjutkan tidur.
Jam tidur yang kurang akan mempengaruhi kondisi tubuh hingga skenario terparahnya akan rentan terserang penyakit.
Kurang tidur juga dikaitkan dengan penurunan daya ingat dan kesehatan otak.
Jika Moms mengalami gangguan tidur sebaiknya tidak dibiarkan berlarut-larut agar tidak bertambah semakin parah.
Sebelum mencari pertolongan medis, ada baiknya ketahui dulu apa saja penyebab seseorang bisa terbangun di tengah malam.
Melansir dari Self, berikut ini adalah beberapa penyebab Mom sering terbangun di tengah malam saat tidur.
Sleep apnea
Jika Moms sering mendapati diri tersentah dan merasa perlu mengatur napas maka sleep apnea mungkin penyebabnya.
Gangguan ini memperlambat atau menghentikan pernapasan saat tidur.
Jika memiliki apnea tidur obstruktif, otot-otot di tenggorokan terlalu banyak rileks, yang mempersempit jalan napas, dan menyebabkan kadar oksigen Anda turun.
Jika memiliki apnea tidur sentral, otak tidak mengirimkan sinyal yang tepat ke otot-otot yang mengendalikan pernapasan, lagi-lagi menyebabkan penurunan oksigen yang berpotensi berbahaya ini. Apnea tidur kompleks memiliki karakteristik dari kedua kondisi tersebut.
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif
Kelenjar ini mengontrol fungsi beberapa organ lain.
Ketika terlalu aktif (juga disebut hipertiroidisme), itu menciptakan terlalu banyak hormon tiroksin, yang dapat memiliki efek riak pada banyak sistem berbeda di tubuh.
Gejala umum tiroid yang terlalu aktif termasuk kesulitan tidur, detak jantung meningkat, berkeringat (termasuk di malam hari), kecemasan, tremor, dan banyak lagi.
Gangguan memiliki kecemasan
Kesulitan tidur merupakan gejala yang paling umum dari gangguan kecemasan.
Biasanya diikuti dengan detak jantung yang berdebar kencang dan mimpi buruk sehingga membuat terbangun di tengah malam.
"Selain itu, ada orang yang mungkin mengalami apa yang disebut serangan panik nokturnal, yang berarti mereka mungkin mengalami episode panik sementara yang membangunkan mereka dari tidurnya," kata Dr. Okeke-Igbokwe.
Meditasi dan latihan pernapasan terkadang juga dapat meringankan gejala pada beberapa orang.
Rasa Ingin Buang Air Kecil
Sering buang air kecil disebut juga sebagai nokturia. Kondisi ini bisa disebabkan karena terlalu banyak minum cairan sebelum tidur, infeksi saluran kemih, dan kandug keih yang terlalu aktif.
Sebuah studi di International Neurourology Journal menemukan bahwa dari 856 orang yang disurvei, sekitar 23 persen wanita dan 29 persen pria mengalami nokturia.
Diabetes tipe 1 atau tipe 2 yang tidak diobati juga dapat menjadi faktor seseorang mengalami nokturia.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR