"Disamping sikap waspada terhadap virus Covid-19 yang terus dijaga, layanan imunisasi pada anak harus tetap diberikan unguk menghindari risiko terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) yang diakibatkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi," ujar dr. Prima dalam acara peringatan PID, Senin ( 18/4).
Untuk diketahui, potensi wabah KLB dapat terjadi mengingat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) seperti difteri dapat menular.
Difteri merupakan bakteri yang menyerang saluran pernapasan pada selaput lendir hidung dan tenggorokan yang menyebabkan anak sulit bernapas.
Pada bulan November dan Desember 2021 lalu dilaporkan bahwa tiga kabupaten di Sulawesi Selatan, kabupaten Bulukumba, kabupaten Sidenreng Rappang dan kabupaten Barru mengalami kasus KLB difteri dan campak.
Di acara yang sama turut hadir Dokter Spesialis Anak, Prof. DR. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K).
dr. Hartono menyarankan agar para orangtua bisa segera melengkapi imunisasi pada anak dan bagi Si Kecil yang mengalami keterlambatan imunisasi, bisa langsung segera lakukan imunisasi tanpa mengulang dari awal.
"Untuk menghindari terjadinya serta meluasnya kasus Kejadian Luar Biasa (KLB), penting bagi orangtua untuk segera melengkapi dan mengejar imunisasi anak yang tertinggal tanpa harus mengulang jadwal imunisasi dari awal," ungkapnya.
Peran imunisasi terbukti efektif dalam meningkatkan kekebalan tubuh sehingga dapat mencegah anak dari bahaya berbagai macam penyakit.
Setiap tahun imunisasi telah membantu mencegah kematian 2 hingga 3 juta anak Indonesia.
Semakin lengkap imunisasi yang diberikan pada anak, maka semakin baik pula perlindungan kesehatan anak dan tentunya juga akan berdampak pada kualitas hidup anak di masa depan.
Lebih lanjut, pentibg bagi anak untuk mendapatkan imunisasi sesuai dengan jadwal imunisasi Kementerian Kesehatan seperti hepatitis B, BCG, DTP, Hib, Polio, Campak, dan Rubela.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR