Nakita.id - Kabar duka datang dari pesepakbola kondang, Cristiano Ronaldo.
Sebab, pada Senin (18/4/2022) anak Cristiano Ronaldo meninggal dunia.
Anak Cristiano Ronaldo meninggal dunia ketika baru saja dilahirkan.
Melansir Mirror, Georgina Rodriguez yang merupakan pasangan Cristiano Ronaldo sebelumnya hamil anak kembar.
Janinnya berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Sayangnya, saat dilahirkan bayi laku-laki tersebut meninggal dunia.
Sedangkan, bayi perempuannya bisa diselamatkan.
Bintang berusia 37 tahun tersebut mengungkapkan kesedihannya di akun Instagram pribadinya pada Selasa (19/4/2022).
"Dengan kesedihan terdalam kami mengumumkan meninggalnya bayi laki-laki kami. Ini adalah rasa sakit terbesar yang bisa dirasakan oleh setiap orang tua," tulis Cristian.
Cristian juga sekaligus bersyukur karena putrinya bisa diselamatkan.
Bayi perempuan tersebut bisa memberikan kekuatan untuk dirinya dan sang istri.
"Hanya kelahiran bayi perempuan kami yang memberi kami kekuatan untuk menjalani momen ini dengan harapan dan kebahagiaan. Kami ingin berterima kasih kepada para dokter dan perawat atas semua perawatan dan dukungan ahli mereka," tulisnya.
Dalam suasana duka, Cristiano Ronaldo meminta kepada publik untuk menjaga privasinya.
Butuh waktu untuk menyembuhkan duka yang teramat dalam.
"Kami semua hancur atas kehilangan ini dan kami dengan hormat meminta privasi pada saat yang sangat sulit ini. Bayi laki-laki kami, Anda adalah malaikat kami. Kami akan selalu mencintaimu. Cristiano Ronaldo dan Georgina Rodriguez," ungkapnya.
Hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab dari meninggalnya bayi laki-laki Cristiano Ronaldo.
Banyak yang terkejut dengan kabar tersebut, mengingat selama kehamilan, Georgina Rodriguez tampak sangat sehat.
Melansir Reuters, bayi kembar yang tinggal lebih lama di dalam rahim memiliki risiko lahir mati lebih tinggi.
Sehingga, ibu yang hamil anak kembar perlu waktu melahirkan yang tepat.
Pada kehamilan anak tunggal, biasanya proses melahirkan terjadi antara 37-40 minggu.
Tapi, bayi kembar sering kali dilahirkan lebih cepat karena bayi kembar memiliki risiko lahir mati yang tinggi.
Bahkan, risiko bayi kembar dengan plasenta yang sama lahir mati 13 kali lebih tinggi daripada bayi tunggal.
Sedangkan, bayi kembar dengan plasenta terpisah memiliki risiko lahir mati 5 kali lebih tinggi.
Bayi kembar sebaiknya dilahirkan pada usia kehamilan 37 minggu untuk meminimalkan kelahiran mati dan kematian bayi baru lahir.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), misalnya, merekomendasikan persalinan dilakukan antara 34 dan 37 minggu untuk kembar dengan plasenta bersama dan pada 38 minggu untuk kembar dengan plasenta terpisah.
Meski begitu, bayi kembar juga tidak direkomendasikan untuk dilahirkan lebih awal dari 37 minggu.
"Melahirkan lebih awal dapat meningkatkan risiko kematian neonatal dan komplikasi lain yang terkait dengan prematuritas," kata Wax selaku dokter kandungan.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR