Nakita.id - Wajib diketahui para ibu, begini cara memutus rantai Mom shaming.
Mom shaming merupakan suatu fenomena yang belakangan ini seringkali dirasakan para ibu.
Sebenarnya, Mom shaming sendiri sudah ada sejak dulu Moms.
Hanya saja dulu belum banyak yang tahu istilah dari Mom shaming sendiri.
Kebanyakan tindakan Mom shaming disampaikan melalu verbal atau langsung.
Namun, kini banyak juga yang justru disampaikan melaluin tulisan atau gesture tubuh.
Apapun cara penyampaiannya, tindakan Mom shaming sendiri tidak dibenarkan.
Karena tindakan Mom shaming sendiri berpotensi membuat mental seorang ibu rusak.
Meski terlihat sepele, kebanyakan ibu justru akan merasa malu bahkan dihakimi ketika mendapat tindakan Mom shaming.
Apakah Bisa Rantai Mom Shaming Diputus?
Mungkin pertanyaan itu yang kerap kali muncul di hati para Moms saat ini.
Berdasarkan hasil peliputan Nakita, beberapa psikolog yakin bahwa rantai Mom shaming sendiri bisa diputus.
Ada beberapa cara untuk memutus rantai Mom shaming sebagai berikut:
1. Posisikan Diri Sebagai Orang Lain
Terkadang pelaku dari Mom shaming sendiri tidak sadar bahwa dirinya salah.
Maka dari itu menurut Ni putu Mayda Anggarini, M. Psi., Psikolog dari Biro Psikologi Attentive, penting sekali bagi Moms memposisikan diri sebagai korban.
"Misalnya, kita yang menjadi korban Moms shaming kita bisa lebih menerima Moms shaming dari pihak-pihak tertentu, dan kita tahu rasanya sangat-sangat tidak nyaman, dan tak enak karena kita merasakan dampak negatif dari Moms shaming tersebut," ucap Mayda dalam wawancara ekslusif bersama Nakita, Kamis (7/4/2022).
Baca Juga: Bisa Jadi Solusi Ibu yang Mengalami Mom Shaming, Begini Tips Self Love dari Psikolog
Nah, ketika Moms sudah pernah mendapat tindakan Mom shaming dari orang lain maka jangan lakukan hal serupa pada ibu lain.
"Nah, kita harus punya kesadaran bahwa saya yang mendapatkan hal tersebut dan rasanya tidak enak. Jadi, jangan sampai kita mengulang perilaku yang sama yang dilakukan pihak-pihak tersebut kepada diri kita," sambungnya.
2. Lakukan Evaluasi
Moms juga perlu mengevaluasi apa saja perlakuan orang lain yang kiranya membuat diri sendiri tidak nyaman, kemudian janga lakukan hal itu ke orang lain.
"Caranya, kita evaluasi nih terkait perilaku apa saja dari orang lain yang membuat kita tidak nyaman, dan jangan sampai melakukan hal tersebut kepada orang lain," ungkap Mayda.
Kemudian cari tahu hal-hal yang bikin Moms nyaman maka lakukan lah hal tersebut untuk orang lain.
"Perlu kenali, kira-kira apa ya perilaku yang nyaman yang pernah orang lain lakukan untuk saya. Nah, itu yang bisa kita ulangi untuk orang lain," tegas Mayda.
3. Tidak Ada Ibu yang Sempurna
Sedangkan menurut Anggita Hotna Panjaitan, M.Psi., Psikolog dari Mentari Anakku dan Biro Psikologi Attentive, untuk memutus rantai Mom shaming adalah dengan memiliki kesadaran bahwa tidak ada yang namanya ibu sempurna.
Baca Juga: Agar Tak Rusak Mental, Begini Tips Mengatasi Rasa Sedih Setelah Mendapat Perlakuan Mom Shaming
"Bisa diputus. Caranya, sadari bahwa peran ibu tidak mudah dan tidak ada ibu yang ideal ataupun sempurna," tuturAnggita dalam wawancara ekslusif bersama Nakita, Sabtu (16/4/2022).
4. Kasih Ruang Setiap Ibu
Setiap ibu tentu saja memiliki nilai yang dianut masing-masing jadi kasih ruang saja.
"Kasih ruang setiap ibu untuk menjalani peran mereka sesuai dengan value mereka. Jadi, kalau ada orang yang berorientasi pada budaya moderen yaudah let her be, kalau ada mereka yang lebih mengedepankan nilai-nilai budaya, kebiasaan, pamali, dan lain-lain, let her be," sambung Anggita.
Nah, apabila kita memang memiliki informasi yang dirasa penting untuk disampaikan ke ibu maka sampaikan lah dengan cara yang baik. Penyampaiannya harus bersifat informasi buka kritikan ataupun arahan.
"Kalau misalnya pun kita menemukan informasi baru yang kayanya penting untuk ibu maka berikan dalam konteks informasi bukan arahan, bukan mengkritisi, sudah cukup untuk kasih informasi saja," tegas Anggita.
5. Lebih Baik Diam Ketika Tak bisa Memberikan Dukungan
Anggita juga menyarankan apabila Moms tak bisa memberikan dukungan kepada Moms lain maka lebih baik diam dan jangan berkomentar untuk menjaga perasaannya.
"Ketika tidak bisa memberikan dukungan yang baik lebih baik udah diam aja," tutup Anggita.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR