Nakita.id - Minggu 5 Mei 2018 merupakan saat yang membahagiakan bagi pasangan artis Lee Jeong Hoon dan Moa Aeim.
Pasalnya, Moa telah melahirkan bayi perempuannya, dengan selamat melalui operasi Sesar di RS Ibu dan Anak Brawijaya.
Saat ditemui secara eksklusif oleh Nakita.id (6/5/2018) Lee mengungkapnya rasa syukurnya atas kedatangan malaikat kecilnya itu.
BACA JUGA : [Eksklusif] Inilah Cerita Detik-detik Persalinan dari Moa Aeim
"Puji Tuhan, anak kami sudah terlahir waktu hari Sabtu, tidak ada kekurangan sedikitpun, jarinya ada 10, beratnya agak kecil sih 2,5 kg, panjangnya 45 cm, tapi sehat," ujar Lee.
Ia menceritakan bahwa sebetulnya dokter memprediksikan akan terahir pada 10 Mei 2018 karena tepat dengan kehamilan minggu ke 36.
Secara medis, kelahiran anak Lee dan Moa termasuk kategori kelahiran prematur karena berada di bawah usia 37 kehamilan.
Beberapa dekade yang lalu, kelahiran prematur bisa sangat membahayakan karena banyak kasus kematian bayi dan risiko fatal bagi ibu.
Namun kini, bayi prematur bisa tumbuh dan berkembang lebih sehat dan normal karena kemajuan ilmu kedokteran dan teknologi.
Moms, ada beberapa faktor yang menyebabkan seorang bayi bisa terlahir secara prematur, seperti yang dilami Lee dan Moa;
BACA JUGA : Orang-orang Ini Sebaiknya Tidak Makan Tomat karena Membahayakan
- Preeklamsia
Karakteristik dari kondisi ini adalah tingkat protein tinggi dan tekanan darah tinggi di antara banyak lainnya.
Kondisi ini biasanya berkembang setelah bulan ke-4 atau minggu ke-20.
Jika kedua gejala ini terlihat, ibu hamil harus segera diobati.
Bila diabaikan akan menyebabkan kelahiran prematur atau kematian bayi, juga meningkatkan risiko kematian pada ibu juga.
BACA JUGA :Ssst.. Bayi Juga Bisa Marah, Inilah Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Kelainan rahim dan serviks
Pada beberapa ibu, rahim mulai berkontraksi sebelum waktu kelahiran tiba yang dapat menyebabkan kelahiran prematur.
Ada juga kasus rahim berbentuk abnormal atau serviks tidak dapat tetap tertutup sampai akhir masa kehamilan.
Kondisi tersebut memiliki risiko tinggi juga dalam kelahiran prematur.
- Infeksi genitalia
Ibu hamil yang mengidap infeksi di alat genital bisa menyebabkan kelahiran prematur.
Vaginosis bakteri adalah infeksi yang umumnya dikaitkan dengan persalinan prematur.
Kondisi ini juga bisa menyebabkan endometriosis pada ibu setelah kelahiran selesai.
- Riwayat kelahiran prematur
Jika Moms mengalami kelahiran prematur pada kehamilan sebelumnya, kemungkinan hal itu bia terjadi lagi.
Oleh akrena itu, pemeriksaan kehamilan dengan riwayat kelahiran prematur menjadi sangat penting dilakukan.
BACA JUGA : Kebiasaan Sederhana Ibu Hamil yang Dapat Cegah Cairan Ketuban Rendah
- Keguguran
Jika Moms pernah mengalami keguguran di masa lalu, risiko Moms memiliki bayi prematur meningkat
- Aborsi
Jika Moms pernah mengalami aborsi di masa lalu, Moms memiliki peluang besar untuk melahirkan bayi prematur.
- Usia ibu
Usia adalah faktor besar pada penyebab kelahiran prematur.
Hasil penelitian mencatat bahwa ibu-ibu remaja berusia 14 hingga 17 tahun memiliki peluang paling besar untuk memiliki bayi prematur.
Setelah usia 35 tahun, risikonya meningkat lagi, Moms.
Namun, perempuan di bawah usia 39 tahun masih dapat memiliki kelahiran normal jika kehamilan direncanakan dengan hati-hati.
Persentase kelahiran prematur meningkat secara eksponensial setelah 40 tahun.
BACA JUGA : Sederhana! Inilah 6 Aktivitas Stimulasi Agar Bayi Cerdas
- Stres pada ibu
Bukan tanpa alasan bahwa wanita hamil diminta untuk bebas stres dan bahagia sepanjang waktu.
Di bawah tekanan, tubuh melepaskan epinefrin dan kortisol. Kondisi ini memicu pelepasan hormon corticotropin-releasing.
Hormon ini bisa meningkatkan kadar prostaglandin dan estriol, salah satu pemicu kelahiran prematur.
Peradangan yang dipicu oleh panik juga dapat menyebabkan tubuh tidak dapat mendukung kehamilan.
- Memiliki banyak bayi (kembar dua atau lebih)
Jika Moms hamil kembar atau banyak bayi, kemungkinan besar mereka dilahirkan sebelum waktunya.
Lebih dari 60% bayi kembar terlahir secara prematur. Jika Moms memiliki kembar tiga, angka kemungkinan naik menjadi 90%.
BACA JUGA : Cegah Cerebral Palsy Pada Bayi, Ibu Hamil Lakukanlah Beberapa Hal Ini
- Jarak antar kelahiran sempit
Kehamilan menyebabkan tubuh kehilangan banyak nutrisi, begitu juga saat menyusui.
Tubuh perlu pulih sepenuhnya sebelum dapat menjalani kehamilan lagi.
Sistem reproduksi juga harus pulih sebelum dapat secara efisien mendukung kehamilan bayi lain.
Jika seorang perempuan hamil setelah kehamilan pertama dengan jarak berdekatan, risiko kelahiran prematur menjadi tinggi.
- Merokok, minum, dan perokok pasif
Saat hamil, Moms harus mengubah gaya hidup untuk memastikan kesehatan bayi.
Kebiasaan seperti merokok dan minum minuman keras terkait erat dengan risiko pra-persalinan.
Perokok pasif atau menghirup asap dari orang lain juga meningkatkan risiko persalinan prematur.
Karena itu, perubahan gaya hidup juga berlaku untuk pasangan Moms.
Bila memiliki faktor risiko di atas sebaiknya Moms harus lebih sering berkonsultasi pada dokter.
Source | : | Boldsky |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR