Nakita.id - Apakah Moms sudah tahu mengenai aturan dosis vaksin booster?
Aturan dosis vaksin booster sudah disampaikan oleh Kemeterian Kesehatan Indonesia.
Aturan dosis vaksin dokter ini tidak lain untuk menyukseskan program vaksinasi ketiga untuk masyarakat Indonesia.
Pemerintah memberlakukan program vaksin booster untuk melengkapi vaksin primer (pertama dan kedua).
Program ini tak dipungut biaya apapun yang artinya masyarakat bisa mendapatkan vaksin booster secara gratis.
Dengan mendapatkan vaksin booster ini, diharapkan dapat memperpanjang masa kekebalan dan masa perlindungan tubuh dari Covid-19.
Vaksin booster sendiri dilakukan dengan dua mekanisme, yakni hemolog dan heterolog.
Hemolog artinya jenis vaksin ketiga yang diberikan jenisnya sama dengan vaksin primer.
Sementara heterolog berarti jenis vaksin ketiga yang diberikan berbeda dengan jenis vaksin primer.
Melansir dari laman Kementerian Kesehatan, berikut aturan dosis vaksin booster yang harus kalian tahu.
1. Vaksin primer Sinovac, akan diberikan separuh dosis AstraZeneca (0,25 ml), atau Pfizer (0,15 ml), atau dosis penuh Moderna (0,5 ml).
2. Vaksin primer AstraZeneca akan diberikan dosis penuh AstraZeneca (0,5 ml) atau Pfizer (0,15) atau Moderna (0,25).
3. Vaksin Prfizer akan diberikan dosis penuh Pfizer (0.3 ml), atau Moderna (0,25) atau dosis penuh AstraZeneca (0,5 ml)
4. Vaksin primer Moderna akan diberikan separuh dosis Moderna (0,25 ml).
5. Vaksin primer Janssen (J&) akan diberikan separuh dosis Moderna (0,25 ml).
6. Vaksin primer Sinopharm akan diberikan dosis penuh Sinopharm (0,5 ml).
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan vaksin booster yang digunakan berdasarkan ketersediaan di setiap daera.
“Vaksin yang digunakan untuk dosis booster ini disesuaikan dengan ketersediaan vaksin di masing-masing daerah dengan mengutamakan vaksin yang memiliki masa expired terdekat. Di samping itu, vaksinasi dosis primer tetap harus dikejar agar dapat mencapai target,” katanya.
Efek Samping Vaksin Booster seperti dilansir Kompas:
1. Sinovac
Bisa berefek rasa nyari di lokasi suntikan.
2. Pfizer
Bisa mengakibatkan nyeri otot, demam, dan nyeri sendi.
3. AstraZeneca
Mengakibatkan nyeri di lokasi suntikan, merah, gatal, bengkak, kelelahan, sakit kepala, meriang dan mual.
4. Moderna
Bisa mengakibatkan lemas, sakit kepala, demam, menggigil dan mual.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR