Dari hasil pemantauan ini dapat dijadikan tolok ukur, apakah anak bertumbuh sesuai dengan usianya atau mengalami masalah tumbuh kembang dan kesehatan, seperti malnutrisi atau bahkan stunting.
Mengutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), indikator berat badan dan tinggi badan dapat menentukan status gizi seorang anak.
Apakah ia masuk dalam kategori obesitas, gizi lebih, gizi baik, gizi kurang, dan gizi buruk.
Sementara indikator tinggi badan yang dibandingkan dengan usia dan jenis kelamin menunjukkan apakah tinggi anak masuk kategori normal, pendek, atau sangat pendek.
Pemantauan tumbuh kembang untuk bayi usia 0-12 bulan dianjurkan setiap bulan.
Sementara anak usia 12 sampai 24 bulan dianjurkan tiap 3 bulan, dan anak usia 24 bulan sampai 72 bulan dianjurkan tiap 6 bulan.
Namun, Moms jangan beranggapan bahwa mengukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala terbilang mudah dan bisa dilakukan di rumah.
Padahal salah loh! Pemantauan kesehatan secara rutin disarankan untuk dilakukan di Faskes.
Hal ini lantaran, pemantauan pertumbuhan anak didasarkan pada standar WHO, yakni mengukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala.
Kalau di rumah, biasanya Moms hanya mengukur tinggi dan beratnya saja, sementara lingkar kepalanya tidak.
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR