“Bila dikeluarkan, dapat menimbulkan perlukaan di daerah anus, daerah lubang anus, ya,” terangnya.
“Nah, itu dapat menimbulkan rasa sakit, rasa nyeri, dan bahkan bisa berdarah,” lanjutnya menerangkan.
Selain itu, dr. Eko juga mengatakan bahwa hal ini dapat menimbulkan kemungkinan terjadi infeksi atau menjadi jamur di area tersebut.
“Nah, ini dapat menimbulkan juga traumatik. Jadi, si anak enggak mau untuk buang air besar,” kata dr. Eko.
“Jadi, dia takut. Setiap kali mau buang air, dia menangis dan itu jadi masalah,” lanjutnya.
Baca Juga: Mengajak Anak Bermain Bisa Jadi Cara Untuk Mengajarkan Anak Toilet Training
2. Kurang cairan
Penyebab anak sulit BAB berikutnya adalah kekurangan cairan, Moms.
“Biasanya kalau anak-anak baru beralih gitu, dia enggak mau minum,” terang dr. Eko.
Atau, lanjut dr. Eko, kebanyakan minum susu yang dalam tanda kutip mungkin cara penyajiannya agak kurang tepat.
“Misalnya, terlalu kental karena dianggap, ‘Oh ini supaya gemuk, jadi susunya dikentalkan’. Nah, itu hal yang salah sebenarnya,” jelasnya.
3. Kurang serat
Terakhir, anak yang kekurangan serat, termasuk sayur dan buah, juga kerap menjadi penyebab anak sulit BAB.
“Bahkan, pada anak-anak, dalam proses makan setelah peralihan ASI menjadi MPASI tersebut,” ucap dr. Eko.
Untuk melihat kembali penjelasan anak sulit BAB itu berbahaya, cek halaman 2. (*)
Baca Juga: Anak Sulit BAB Bisa Diatasi dengan Mudah, Gunakan Bahan Rumahan Ini
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR