Nakita.id - Pemerintah kini tengah menggencarkan program pemberian vaksin booster kepada masyarakat.
Awalnya, vaksin booster sendiri diperuntukkan untuk para tenaga kesehatan.
Karena bagi pemerintah tenaga kesehatan lah yang berpotensi tinggi terinfeksi virus Covid-19.
Sebagian besar tenaga kesehatan pun kini sudah melakukan vaksin booster.
Kini Pemerintah tengah mendorong seluruh masyarakat supaya bisa melakukan vaksin booster.
Namun, berdasarkan data hanya ada 17% dari total masyarakat Indonesia yang sudah melakukan vaksin booster.
Selebihnya, masih enggan melakukan vaksin dosis ketiga tersebut.
Padahal, Pemerintah dengan sengaja memasukkan vaksin booster sebagai syarat mudik.
Dengan tujuan, supaya masyarakat banyak yang melakukan vaksin dosis ketiga tersebut.
Ada banyak tantangan yang dialami tenaga kesehatan, dan juga Pemerintah ketika mendorong masyarakat untuk melakukan vaksin booster.
Menurut Dr.dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K) Dokter Spesialis Paru dari Divisi Departement Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengatakan masih banyak masyarakat yang enggan melakukan vaksin booster.
"Ada keenganan dari masyarakat sendiri," ungkap dr. Erlina dalam acara Webinar yang bertajuk 'Efektivitas Vaksin Covid-19' yang diselenggarakan oleh Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO), TROPMED Network (Thailand) dan Philippine College of Physicians, Rabu (27/4/2022).
Bagi dr. Erlina mengajak kembali masyarakat untuk melakukan vaksin dosis ketiga memang agak susah.
Belum lagi ada masyarakat yang justru menjadi kelompok anti vaksin.
Namun, kini sudah banyak edukasi yang dilakukan pemerintah, tenaga kesehatan, dan media sehingga perlahan-lahan sudah banyak masyarakat yang mau melakukan vaksin booster.
Sebagian masyarakat kini sudah paham bahwa setelah 6 bulan terjadi penurunan efektivitas dari vaksin yang sudah disuntikkan.
Sehingga untuk meningkatkan efektivitasnya perlu dilakukan vaksin dosis ketiga atau booster.
Lebih baiknya lagi, kini sudah banyak pilihan untuk vaksin booster.
Baca Juga: Jadwal dan Daerah Pemberian Vaksin PCV Gratis untuk Balita, Jangan Sampai Terlewatkan!
dr. Erlina mengungkapkan, berdasarkan wacana terakhir dari Kementerian Kesehatan Indonesia, vaksin Sinovac sendiri akan dimasukkan ke booster.
Lantas Bisakah Vaksin Booster Mempercepat Endemi?
Mungkin pertanyaan tersebut yang kerap kali muncul di benak para Moms dan Dads.
Menurut dr. Erlina, vaksin booster memang bisa saja mempercepat endemi.
Karena efektivitas vaksin dalam memberi perlindungan pun tak bisa diragukan lagi.
"Vaksin memberi perlindungan tidak bisa diragukan lagi," sambung dr. Erlina.
Dapat dikatakan bisa mempercepat endemi karena semakin banyak orang yang divaksin maka akan sedikit pula yang sakit atau terinfeksi.
Angka penularan Covid-19 pun akan menurun tentunya Moms.
Sehingga vaksin ini merupakan faktor penting yang memang harus dilakukan apabila Indonesia mau cepat masuk ke endemi.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR