Penelitian menunjukan bahwa orang-orang dengan jenis demensia tertentu yang disebut demensia frontotemporal (FTD) mungkin menunjukan peningkatan tiba-tiba mengidam makanan manis.
Demensia frontotemporal mempengaruhi lobus frontal dan temporal di otak, yang berperan dalam kepribadian, perilaku, dan kemampuan kita untuk menggunakan bahasa.
Satu studi yang diterbitkan di JAMA Neurology menemukan bahwa orang dengan FTD makan lebih banyak gula dan karbohidrat dan lebih mungkin untuk menambah berat badan dengan cepat.
Penelitian lain menunjukan bahwa kondisi ini sering ditandai dengan peningkatan keinginan mengidam makanan manis.
Hal ini menjelaskan penyakit ini mempengaruhi cara otak menggunakan hormon serotonin atau hormon bahagia. Gejala ini penting untuk diperhatikan, Moms.
Sementara kebanyakan orang didiagnosis dengan demensia di usia pertengahan 60-an, FTD sebenarnya dapat muncul jauh lebih awal.
“Kebanyakan orang dengan demensia frontotemporal mulai menunjukkan gejala antara usia 45 dan 65 tahun,” kata Andrew E. Budson, MD, direktur asosiasi untuk penelitian di Pusat Penyakit Alzheimer Universitas Boston.
Dalam artikelnya di Psychology Today, dia mengatakan bahwa dalam pengalamannya merawat orang-orang dengan FTD, perubahan mengidam makanan manis telah menjadi tanda masalah otak.
Beberapa indidu menunjukan sering melakukan gerakan berulang seperti mematikan dan menyalakan lampu setiap kali mereka melewatinya.
Dan beberapa diantaranya menunjukan perubahan dalam pereferensi makanan yang seringkali lebih menyukai permen, merokok berlebihan atau minum alkohol.
Kendati demikian, Moms tidak perlu khawatir bila mendamba kue atau makanan manis lainnya sesekali. Seperti yang dijealskan Budson, penting juga untuk melihat tanda-tanda lain yang lebih besar.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR