Nakita.id – Bila ditilik lebih jauh, beberapa hal memiliki dua sisi yang saling berlawanan.
Contohnya dalam hal makanan maupun minuman, sekalipun menyehatkan dengan berbagai kebaikannya, nyatanya bisa menyakiti tubuh juga.
Demikian juga berlaku pada berbagai produk susu yang kaya akan kalsium dan protein.
Untuk beberapa alasan, Moms perlu mendapatkan asupan ini untuk menunjang kesehatan.
Namun, pernahkah mendengar diet bebas susu? Ya, diet ini artinya mengurangi segala jenis produk olahan susu seperti susu, keju dan lainnya.
Bukan tanpa alasan, salah satu menghindari produk susu adalah untuk menghilangkan kelebihan lemak jenuh, gula dan garam dari diet sehari-hari.
Dalam Live Science, seorang ahli gizi Alex Parren mengatakan, bahwa susu memiliki gula alami yang disebut laktosa, untuk memecahnya maka membutuhkan enzim khusus yang disebut laktase.
Tidak semua orang ramah dengan susu, beberapa diantarana intoleran terhadap laktosa, alhasil tubuh tidak menghasilkan cukup enzim ini untuk memecah laktosa dan mencernanya.
Inilah yang menyebabkan kembung, mual dan gangguan pencernaan.
Beberapa ahli mengklaim bahwa membatasi konsumsi produk susu sementara waktu, kemudian secara bertahap memasukan kembali ke dalam menu harian dapat membantu meningkatkan produksi laktase.
Lantas, apa saja hal yang didapat dari melakukan diet bebas susu ini? Simak penjelasannya berikut ini.
Kulit Menjadi Lebih Bersih
Jika Moms mengalami masalah seperti jerawat, sepertinya perlu membatasi susu dan turunannya.
Susu sapi dan produk susu mengandung kasein dan jenis protein yang dianggap meningkatkan kadar hormon insulin, yakni Growth Factor-1 (IGF-1) yang telah dikaitkan dengan produksi sebum ekstra.
Zat berminak yang diproduksi oleh kulit yang bisa menyebabkan flek.
Sebuah studi oleh The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology mengungkapkan konsumsi susu dapat menstimulasi hormon yang memicu jerawat.
Penurunan Berat Badan
Orang yang mengonsumsi makanan hewani yang kaya akan produk susu sebenarnya berisiko mengalami kenaikan berat badan sebab mereka padat kalori dan lemak.
Menurut Physicians Committee for Responsible Medicine, sebagian lemak dalam susu dan makanan olahan susu adalah lemak jenuh.
Bila dikonsumsi terlalu banyak berisiko meningkatkan kadar kolesterol hingga serangan jantung dan stroke. Produk susu mengandung laktosa, gula alami, yang sulit dicerna oleh sebagian orang.
Penelitian dalam jurnal medis Critical Review in Clinical Laboratory Sciences mengungkapkan bahwa konsumsi gula berlebih dapat berkontribusi pada peningkatan risiko sindrom metabolik dan obesitas.
Dengan demikian, bila Moms berencana menghilangkan lemak perut yang membandel, menghilangkan asupan susu sementara waktu dapat membantu.
Meningkatkan Energi
Meninggalkan produk susu bisa menjadi salah satu cara mudah untuk meningkatkan tingkat energi.
Ini karena susu dan makanan yang berhubungan dengan susu secara alami mengandung asam amino yang tinggi yang disebut triptofan, yang dikenal dapat menyebabkan kelelahan. Susu yang sulit dicerna dengan baik, menyebabkan tubuh menggunakan lebih banyak energi.
Maka dengan membatasi makanan tinggi lemak, gula tinggi dan produk susu dan menggantinya dengan makanan nabati padat nutrisi secara alami akan meningkatkan tingkat energi.
Untuk melihat kembali manfaat diet bebas susu, cek halaman 2. (*)
Baca Juga: Dijamin Langsung Kinclong, Begini Cara Memutihkan Dengkul yang Hitam Hanya dengan Segelas Susu
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR