Nakita.id - Supaya tak mudah down, begini cara menjaga kesehatan mental anak pengidap thalasemia.
Menjaga kesehatan memang merupakan hal wajib yang harus dilakukan setiap orang.
Bukan hanya kesehatan fisik, kesehatan mental pun tak kalah penting untuk dijaga.
Terutama, bagi orang-orang yang mengidap penyakit kronis tertentu.
Salah satu penyakit kronis yang berpotensi rusak mental seseorang adalah thalasemia.
Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah yang disebabkan karena genetik atau keturunan.
Sehingga, anak-anak lah yang mudah sekali terdiagnosis penyakit thalasemia ini.
Apabila Moms dan Dads punya riwayat thalasemia, maka anak pun berpotensi besar mengidap penyakit tersebut.
Bahkan, 1-2 tahun pertama kehidupan akan ada banyak gejala yang muncul apabila Si Kecil mengalami penyakit thalasemia.
Penyakit thalasemia bukan merupakan penyakit sembarangan yang mudah disembuhkan.
Sampai sekarang saja belum ada obat yang benar-benar bisa menyembuhkan penyakit tersebut.
Yang ada hanya berbagai pengobatan yang memang bisa meringankan penyakit tersebut.
Pengobatan yang dilakukan juga tidak mudah dan cukup menyakitkan.
Baik dari penyakitnya dan juga pengobatannya bisa membuat fisik dan mental pengidapnya mengalami masalah.
Maka dari itu, selain memerhatikan kesehatan fisik, para pengidap thalasemia juga penting menyadari kesehatan mentalnya.
Karena penyakit ini banyak diderita anak-anak, maka peran orangtua sangat penting untuk menjaga kesehatan mental Si Kecil pengidap thalasemia.
Anna Surti Ariana, S.Psi., M.Si., Psi Psikolog Klinis Anak dan Keluarga dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI Depok, Jawa Barat, mengatakan ada banyak sekali yang bisa dilakukan orangtua supaya bisa menjaga kesehatan mental anaknya yang mengidap thalasemia.
Baca Juga: Merasa Stres Setelah Didiagnosis Mengidap Thalasemia? Begini Cara Mengatasinya
Salah satunya adalah memberikan informasi tentang penyakit thalasemia itu sendiri kepada anak.
"Ada banyak sekali yang bisa dilakukan orangtua supaya kesehatan mental anaknya yang mengalami thalasemia bisa tetap terjaga. Jadi, penting untuk memberikan informasi yang benar tentang thalasemia kepada anak," kata Anna dalam wawancara ekslusif bersama Nakita, Jumat (6/5/2022).
Ketika memberikan informasi, seorang Moms juga harus berdasarkan sumber yang benar.
Jangan lupa juga berikan kesempatan anak untuk bertanya kepada Moms, serta berikan ruang untuk anak menyampaikan segala keraguan yang ia alami.
Anna juga menyarankan, supaya para orangtua bertanya segala hal yang tidak dipahami kepada orang yang memang paham.
Misalnya, kepada ahli seperti dokter, psikolog, dan sebagainya.
Para orangtua juga tak ada salahnya mencari support group.
"Penting adanya dukungan sesama yang mengalami thalasemia. Penting ada support group bagi keluarga-keluarga yang anaknya mengalami thalasemia supaya bisa saling mendukung dengan memberikan informasi ataupun memberikan dukungan secara emosional," tutup Anna.
Nah, itu dia Moms cara menjaga kesehatan mental anak yang mengalami thalasemia.
Baca Juga: Hari Thalassemia Sedunia, Yuk Kenali Penyebab dan Jenis-jenisnya
GIV Gelar Kompetisi 'The Beauty of GIVing' Guna Dukung Perjalanan Inspiratif Womenpreneur Indonesia
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR