Nakita.id - Belum lama ini, viral sebuah kisah mencengangkan tentang perselingkuhan seorang ASN.
Seorang polwan bernama Suci merasa ditipu oleh sang suami dan mengaku dijadikan sebagai alat menutupi perbuatan bejat.
Hanya dalam waktu singkat, Suci kehilangan kebahagiaan sebagai seorang istri.
Ia menikah dengan seorang pria yang mengaku masih single.
Ternyata faktanya, suaminya itu telah menjalin hubungan dengan wanita lainnya.
Parahnya, suami Suci menikahinya hanya untuk menutupi hubungan gelap dengan perempuan inisial W.
W sendiri rupanya sudah memiliki suami, sehingga suami Suci, DKM sebetulnya adalah selingkuhan.
W dan DKM bahkan sudah memiliki anak dengan bukti tes DNA yang dilakukan oleh Suci.
Akibatnya DKM dan W yang sama-sama ASN dicopot dari jabatannya.
Benarkah seorang PNS jika ketahuan selingkuh langsung dipecat? berikut undang-undang dan pejelasannya.
Melansir dari Surya, Sekda Pemkab Oki Husin membentuk tim khusus untuk menindaklanjuti laporan Polwan Suci yang terdiri dari tujuh orang, termasuk melibatkan Inspektorat.
Setelah tim khusus tersebut memeriksa Polwan Suci, Selasa (10/5/2022), Pemkab OKI pun mencopot jabatan DKM dan W.
"Benar sejak kemarin (selasa), keduanya sudah dibebaskan tugaskan dari pekerjaannya sebagai PNS," kata Kabid Pengembangan dan Supervisi Kepegawaian Kantor Regional VII BKN Palembang Rusdi Laili, Rabu (11/5/2022) sore dikutip dari Tribun Sumsel.
Keputusan tersebut diambil guna mempermudah proses pemeriksaan yang saat ini tengah berjalan.
"Agar semua bisa berjalan sesuai rencana dan tidak menghambat proses pemeriksaan terhadap keduanya (oknum PNS) tersebut," tambahnya.
Lalu apakah benar jika PNS selingkuh bisa dipecat?
Dikutip dari Kompas, salah satu aturan disiplin PNS yakni terkait kehidupan rumah tangga, di mana PNS dilarang berselingkuh.
Hal itu diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 45 tahun 1990 Perubahan Atas PP Nomor 10 tahun 1983 tentang Izin Perkawinan dan Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil.
"Pegawai Negeri Sipil dilarang hidup bersama dengan wanita yang bukan istrinya atau dengan pria yang bukan suaminya sebagai suami istri tanpa ikatan perkawinan yang sah," bunyi Pasal 14 PP Nomor 45 Tahun 1990.
Diterangkan dalam regulasi tersebut, yang dimaksud dengan hidup bersama adalah melakukan hubungan sebagai suami istri di luar ikatan perkawinan yang sah yang seolah-olah merupakan suatu rumah tangga.
Sementara itu di Pasal 15 PP yang sama, pelanggaran terhadap Pasal 14 yang terkait praktik selingkuh dan kumpul kebo masuk dalam kategori pelanggaran atau hukuman disiplin berat.
PP Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin PNS telah diubah menjadi PP Nomor 53 tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin PNS.
Hukuman berat dalam PP Nomor 53 tahun 2010 adalah berupa penurunan pangkat satu tingkat selama tiga tahun, pemindahan dalam rangka penurunan jabatan, pembebasan jabatan, dan yang terberat yakni pemberhentian.
Untuk sanksi berupa pemberhentian atau pemecatan sebagai PNS bisa dilakukan dengan pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian dengan tidak hormat sebagai PNS.
Hukuman disiplin berat dijatuhkan karena pelanggaran PNS terhadap kewajibannya antara lain menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat PNS, apabila pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah atau negara.
PNS yang diduga melakukan pelanggaran disiplin lazimnya akan dipanggil secara tertulis oleh atasan langsung untuk kemudian dilakukan pemeriksaan sebelum dijatuhi sanksi disiplin.
Bagaimana menurut Moms?
(Artikel ini sudah tayang di GridFame dengan judul: Geger Cerita 'Layangan Putus ASN' Hingga Sang Suami dan Wanita Simpanannya Dipecat, Benarkah PNS Selingkuh Langsung Bisa Dirumahkan? Berikut Penjelasannya)
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR