Nakita.id - Telur adalah makanan bergizi tinggi yang bagus untuk kesehatan tubuh.
Dalam sebutir telur mengandung nutrisi yang tinggi seperti protein dan asam lemak Omega-3.
Namun, apabila dikonsumsi berlebihan tentunya tidak bagus loh!
Melansir dari Bright Side, berikut efek samping makan telur berlebihan.
1. Telur bisa menyebabkan sembelit
Telur memiliki banyak protein, tetapi mereka tidak memiliki serat yang membantu melancarkan pencernaan.
Kekurangan serat dapat menyebabkan sembelit atau susah buang air besar.
Supaya tidak sembelit, boleh saja makan lah telur dengan tambahan makanan berserat lainnya.
Misalnya seperti telur dadar ditambah bayam dan tomat yang praktis dan nikmat.
Baca Juga: 6 Makanan untuk Meningkatkan Suplai ASI Termasuk Telur, Catat Sekarang Biar Tidak Lupa
2.Memicu kolesterol tinggi
Kuning telur memiliki kadar kolesterol tinggi, sebaiknya jangan dimakan terlalu sering.
Sebaiknya, makanlah telur kurang dari satu butir setiap minggu.
Namun, apabila ingin berhenti makan telut carilah alternatifnya.
Ganti kuning telur dengan makanan seperti ikan, kacang-kacangan, pasta, dan roti.
3. Telur dapat menyebabkan jerawat
Jerawat disebabkan oleh tingginya kadar hormon progesteron.
Sementara telur dapat memicu bertambahnya hormon tersebut.
Kurangilah konsumsi telur kalau tidak mau jerawat semakin bertambah banyak.
4. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Umumnya, orang sehat dapat makan sekitar 7 butir telur per minggu.
Mengonsumsi telur sebanyak ini justru baik untuk mengurangi risiko stroke dan memperbaiki penglihatan.
Namun, bagi penyandang diabetes, makan telur sebanyak ini dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit jantung.
5. Telur bisa membuat kembung
Ada beberapa orang yang sensitif dengan telur atau intoleransi telur.
Biasanya mereka akan merasa kembung setelah makan makanan ini.
Intoleransi telur pada dasarnya adalah kita tidak dapat mencerna elemen tertentu dalam telur dengan baik dan kita tak punya enzim untuk memecahnya.
Efeknya tidak hanya membuat kembung, tetapi juga sakit perut, sakit kepala, dan ketegangan.
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR