Hal ini sangat memungkinkan lantaran kemampuanya untuk mengingkat reseptor adenosin, yang juga mendorong pelebaran pembuluh melalui jalur oksida nitrat untuk aliran darah ke otak, serta manfaat neuroprotektifnya.
Namun, sebagai tinjauan 2021 dalam Neuroscience & Behavioral Reviews mencatat, efek kafein pada memori mungkin bervariasi tergantung pada demografi individu yaitu usia, jenis kelamin, dan tingkat metabolisme kafein serta jenis memori.
Sementara lebih banyak penelitian yang dilakukan, literatur klinis hingga saat ini menunjukkan dampak menguntungkan kafein pada memori jangka pendek dan jangka panjang pada orang dewasa muda dan tua.
Menetralisir radikal bebas
Tahukah Moms kalau kafein sebenarnya memiliki sifat antioksidan?
Menurut Ella Davar, RD, CDN, ahli diet terdaftar, layaknya antioksidan lain seperti vitamin C dan resveratrol, kafein juga memiliki kemampuan untuk melindungi dari radikal bebas.
Karakteristik antioksidan kafein membantu meningkatkan pertahanan dalam memerangi radikal bebas yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesehatan seluruh tubuh.
Selain itu, menurut tinjauan ilmiah dalam Skin Pharmacology and Physiology, manfaat ini bahkan meluas sampai ke kulit, di mana tindakan antioksidan kafein dapat menunda tanda-tanda penuaan.
Meningkatkan kesehatan otak
Kemampuan antioksidan dari kafein juga berperan dalam pemeliharaan otak. Bagaimanapun juga mengatur keseimbangan oksidatif sangat penting untuk mendukung sel-sel saraf dan fungsi otak yang sehat.
Menurut tinjauan ilmiah tahun 2020 dari Saudi Pharmaceutical Journal, kafein juga mengurangi jalur saraf dan melindungi neuron, yang pada akhirnya meningkatkan kesehatan otak secara keseluruhan.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR