Nakita.id - Pengalaman paling berkesan seorang bidan jadi hal yang menarik untuk dibahas.
Salah satu bidan yang kini berbagi cerita adalah Nikmatul Karima yang saat ini bekerja di sebuah rumah sakit di Gresik, Jawa Timur.
Menjadi bidan merupakan impian dari Nikmatul Karima sedari kecil.
Namun, butuh perjuangan bagi Nikmatul Karima untuk menggapai cita-citanya tersebut.
Sebab, cita-cita itu sempat ditentang oleh orangtua Nikmatul Karima sendiri.
"Awalnya ditentang orangtua karena kata ibu jadi bidan itu susah," jelas Nikmatul Karima.
"Tapi, saya masih tetap memiliki pendirian teguh untuk mengambil jurusan kebidanan. Hingga sekarang bisa menjadi bidan," sambungnya.
Selesai menempuh pendidikan di akademi kebidanan, Nikmatul Karima sempat menjadi karyawan magang di suatu rumah sakit.
Kemudian, Nikmatul mengikuti sederet proses seleksi karyawan dan berhasil menjadi karyawan di rumah sakit tersebut.
Baca Juga: Ini Daftar Tempat Praktik Bidan di Semarang, Ibu-ibu yang Domisili di Semarang Wajib Tahu Nih
Selama menjadi tenaga kesehatan, ada beberapa pengalaman paling berkesan seorang bidan bagi Nikmatul Karima.
Berikut cerita pengalaman Nikmatul Karima dalam menolong pasien:
Menolong pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa)
Nikmatul Karima menolong pasien ODGJ pada setahun yang lalu.
Nikmatul Karima menangani pasien ODGJ dengan profesional.
Beruntung, pasien ODGJ yang ditangani masih kondusif.
"Saya menolong pasien ODGJ yang kebetulan sudah mendapatkan penanganan dari dinas terkait. Jadi, pasien memang dalam kondisi yang stabil," papar Nikmatul Karima.
Pasien ODGJ tersebut menjalani persalinan secara sesar.
Pasien tersebut masih bisa diajak komunikasi.
Menolong dan merawat pasien ODGJ yang melahirkan merupakan salah satu pengalaman paling berkesan bagi bidan Nikmatul Karima.
"Pasien melahirkan secara SC dan dapat perawatan seperti pasien pada umumnya. Jadi, pasien masih bisa diajak berkomunikasi meskipun kadang kurang nyambung dengan jawabannya," ungkapnya.
Membantu pasien melahirkan di mobil
Hal yang sama sekali tak diduga bagi Nikmatul Karima ketika menolong pasien bersalin di dalam mobil.
Sebagai seorang bidan, Nikmatul Karima harus siap menolong pasiennya di mana pun dan kapan pun.
Nikmatul Karima menceritakan bagaimana bisa dirinya menolong pasien yang melahirkan di dalam mobil.
"Pasien memang sudah merasakan tanda-tanda mau melahirkan, saat itu memang perjalanan menuju rumah sakit.
Namun, saat di parkiran rumah sakit, pasien sudah tidak kuat dan akhirnya ditolong di dalam mobil," tutur Nikmatul Karima.
Pengalaman paling berkesan bagi bidan Nikmatul Karima salah satunya membantu persalinan pasien di dalam mobil dengan kondisi kepala bayi sudah keluar.
"Jadi, saat bidan datang posisi kepala sudah lahir. Alhamdulillah persalinan berjalan dengan lancar," ucap Nikmatul Karima.
"Ketika bayi sudah lahir, ibu dipindahkan ke ruang bersalin untuk mengeluarkan plasenta," imbuhnya.
Menolong pasien usia sekolah
Nikmatul Karima mengaku sudah beberapa kali membantu menolong persalinan anak usia sekolah.
Salah satu pasien Nikmatul Karima bahkan menyembunyikan kehamilan itu dari keluarganya.
"Ada pasien yang sekolahnya di luar kota. Waktu pulang ke desa, keluarganya enggak tahu kalau anaknya hamil. Datang ke UGD katanya anaknya mengalami sakit perut hebat. Ternyata setelah diperiksa anaknya hamil dan sudah pembukaan lengkap," tandasnya.
Nikmatul Karima lantas memberikan pesan kepada para ibu yang akan melahirkan.
"Untuk para ibu yang akan melahirkan, kenali tanda-tanda akan melahirkan. Persiapkan segala perlengkapan melahirkan sebelumnya. Dan, jangan lupa kontrol kehamilan secara rutin," pesan Nikmatul Karima.
Baca Juga: Supaya Aman dan Nyaman, Berikut Syarat Bersalin di Bidan
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR