Nakita.id - Moms, selama ini kita menyangka alergi adalah penyakit yang hanya memengaruhi kondisi fisik tubuh saja.
Padahal, alergi juga dapat memberi dampak pada kondisi psikologis anak dan orangtua, lo.
Sebelumnya, yuk kenali dulu apa itu alergi dan gejalanya.
Alergi dalam bahasa Yunani terdiri dari kata 'Allos' dan 'Argon'.
Allos artinya lain atau berbeda, sedangkan Argon adalah reaksi.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa alergi merupakan reaksi tubuh yang lain atau berbeda dan tidak biasa.
Alergi bisa terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi secara tidak normal terhadap zat asing.
Putu Andani, M.Psi., Psikolog, seorang Psikolog dari pusat layanan kesehatan mental TigaGenerasi mengatakan bahwa alergi bisa memengaruhi kondisi psikologis anak.
"Dampak paling umum yang dirasakan anak itu, dia merasa frustasi dan berbeda," kata Putu dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Senin (23/5/2022).
Putu menjelaskan bahwa, anak yang mengalami alergi akan merasa frustasi karena kondisinya berbeda dengan anak lain.
"Sewaktu-waktu, rasa frustasi anak akan muncul seperti marah, tantrum, karena dia tidak bisa melakukan apa yang anak lain bisa lakukan," katanya
Kondisi ini rentan terjadi pada anak yang usianya kecil, sebab mereka belum memahami betul kondisi tubuhnya yang berbeda.
Apalagi, saat alerginya kambuh, kondisi psikologis anak akan sangat terpengaruh.
Hal ini lantaran gejala alergi yang muncul tiba-tiba bisa membuat Si Kecil jadi panik, sedih, dan stres.
Putu mengatakan, melihat kondisi anak yang seperti ini tentu bisa memengaruhi psikologis kita sebagai orang tua.
Apalagi, kalau alergi yang diderita anak terbilang cukup parah.
Misalnya, seperti gejala sesak napas atau kejang yang sering kambuh.
Baca Juga: Awas Jangan Sampai Salah Penanganan dalam Mengatasi Mata Merah, Begini Caranya
"Terutama yang alerginya parah, ditambah lingkungan dan cuaca yang enggak mendukung," kata Putu.
"Anak jadi kambuh lagi dan orangtuanya jadi stres karena harus bolak balik rumah sakit," lanjutnya.
Oleh karena itu, Putu menyarankan supaya orangtua sebaiknya menghindari stres. Apalagi, anak biasanya lebih peka dengan kondisi emosional orang terdekatnya.
"Para orangtua yang mempunyai anak dengan kondisi khusus, salah satunya alergi memang harus bisa meluangkan waktu untuk dirinya sendiri," kata Putu.
Disela-sela kesibukan mengasuh anak, cobalah sempatkan untuk istirahat, melakukan hobi, atau berinteraksi dengan orang terdekat.
Jangan pusatkan perhatian kita pada alergi yang diderita anak, dan menganggap seolah-olah hal itu adalah beban.
"Luangkan waktu untuk diri sendiri supaya kita bisa meregulasi emosi jadi lebih tenang dan lebih hepi," lanjutnya.
"Sehingga, di depan anak jadi anak enggak terlalu merasa frustasi dan stres," pungkasnya.
Untuk melihat kembali saran psikolog untuk mengatasi pengaruh alergi pada psikologis anak dan orangtua, cek halaman 2. (*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR