Misalnya, menggunakan pakaian yang nyaman tapi bisa tetap kelihatan presentable.
Perlu bagi Moms untuk bisa mengonsumsi air putih yang cukup, karena kebutuhan cairan di masa kehamilan amat dibutuhkan.
Tapi, banyak ahli kesehatan yang mengatakan bahwa bumil bekerja sampai lewat jam maghrib sebenarnya tidak disarankan. Mengapa?
Menurut dr. Luise Molenberg Begtrup, peneliti dari Department of Occupational and Environmental Medicine di Bispebjerg and Frederiksberg Hospital di Denmark mengatakan bahwa bekerja di malam hari saat hamil ini meningkatkan risiko keguguran.
Hal ini juga berisiko bagi Moms yang mengambil long hours saat bekerja.
Tak hanya itu saja, dr. Begtrup juga mengatakan bahwa bekerja di shift malam akan memengaruhi ritme sirkadian.
"Perempuan yang bekerja di malam hari dan terpapar cahaya pada malam hari bisa mengganggu ritme sirkadian mereka dan menurunkan hormon melatonin," jelas dr. Begtrup, melansir dari Healthline.
Baca Juga: Mencegah Dehidrasi saat Hamil, Sederet Tips Ini Bisa Dicoba Bumil Sejak Awal Kehamilan
Padahal, menurut dr. Begtrup, produksi melatonin amat sangat diperlukan untuk kelancaran dan keberhasilan kehamilan.
Hormon yang berperan mengatur pola tidur inilah yang mampu mempertahankan fungsi dari plasenta.
Maka dari itu, yang bisa dilakukan adalah mendiskusikan kembali dengan atasan mengenai jam kerja.
Sejak jauh hari di trimester pertama atau saat mengetahui kalau Moms hamil, Moms bisa mengajukan permintaan untuk penyesuaian jam kerja.
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR