Nakita.id - Moms yang memiliki anak tentu sangat memerhatikan gizi anak, apakah sudah tercukupi atau belum. Moms juga perlu tahu mengenai tanda-tanda anak kurang gizi.
Anak kurang gizi merupakan kondisi saat anak tidak menerima nutrisi yang cukup untuk perkembangan dan pertumbuhan tubuh anak.
Bila dibiarkan berlarut-larut, kurang gizi bisa memberikan dampak yang buruk untuk kesehatan anak.
Mendeteksi anak kurang gizi sedini mungkin bisa membuat para orangtua memperbaiki pola makan anak sehingga bisa memperbaiki gizi anak.
Tim Nakita telah mewawancarai secara eksklusif dr. Listya E. Wulandari SpA selaku PNS di RSUD Kota Salatiga, yang juga bekerja di Klinik Asta Ceria Jl Ahmad Yani Salatiga.
Dokter Listya membeberkan beberapa tanda anak kurang gizi.
"Beberapa tanda-tanda anak kurang gizi diantaranya berat badan dan tinggi badan anak berada di bawah kurva pertumbuhan rata-rata normal anak seumurannya, kurang nafsu makan, dan pertumbuhannya terlambat.
Anak jadi merasa lelah, terlihat lesu, tidak terlihat ceria, dan lebih rewel," jelas dr. Listya.
Tanda-tanda anak kurang gizi juga bisa dilihat dari kulit dan rambutnya.
Dokter Listya menjelaskan, salah satu tanda-tanda anak kurang gizi adalah kulit yang tampak sangat kering.
"Kulit terlihat tipis, kering, dan pecah-pecah. Rambut anak tampak tipis berwarna kemerahan, serta kering seperti rambut jagung dan alami kerontokan.
Pipi dan mata terlihat cekung juga jaringan otot bekurang," paparnya.
Anak yang alami kurang gizi cenderung mudah terluka.
Bahkan, anak kurang gizi lebih rentan terkena penyakit.
"Anak kurang gizi bisa alami mulut dan gusi mudah terluka, mudah sariawan, serta alami bibir pecah-pecah.
Bila anak terluka, proses penyembuhannya cenderung lambat.
Selain itu, anak menjadi rentan terkena penyakit seperti diare, ISPA, dan lain-lain dikarenakan pada anak kurang gizi alami penurunan sistem kekebalan tubuh," paparnya.
Anak yang alami kurang gizi juga bisa mempengaruhi prestasinya di sekolah nanti.
Sebab, salah satu tanda-tanda anak kurang gizi adalah jadi sulit berkonsentrasi.
"Bagi anak-anak yang sudah bersekolah, bisa menjadi tidak fokus atau kurang konsentrasi terhadap pelajaran di sekolah.
Anak juga menjadi kurang perhatian dengan lingkungan, sehingga sangat sulit bagi anak mengikuti pelajaran," tutur dr. Listya.
Dokter Listya membeberkan dampak kurang gizi bagi tumbuh kembang anak.
"Dampak dari nutrisi yang buruk dan stunting bisa berlanjut seumur hidup. Bisa mengakibatkan gangguan tumbuh kembang, kualitas hidup yang buruk, prestasi sekolah yang menurun, produktivitas berkurang, serta perkembangan intelektual dan sosial terganggu," ujar dr. Listya.
Oleh karena itu, sangat penting bagi orangtua untuk mengatasi anak kurang gizi.
"Balita dengan gizi kurang memiliki asupan energi, protein, dan lemak lebih rendah dibandingkan dengan balita gizi baik.
Padahal, anak-anak dengan gizi kurang perlu meningkatkan asupan bahan makanan sumber energi, protein, dan lemak yang tinggi.
Serta, berikan makanan yang bervariasi agar kondisi gizi kurang tidak semakin memburuk," jelasnya.
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR