Hasil dari penelitian tersebut pun telah dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Nutrition.
Studi tersebut difokuskan pada penduduk Abruzzo, sebuah wilayah di Italia selatan dengan jumlah centenarian yang tinggi (mereka yang berusia di atas 100 tahun).
Setelah menganalisis diet mereka, para peneliti menemukan bahwa mereka mengikuti program kalori yang ketat.
Mereka mengatakan hasil mereka "mendukung pentingnya putaran pembatasan kalori harian, menghambat stres pasca-prandial nokturnal dan mengoptimalkan respons metabolisme, terkait dengan konsumsi makanan nabati dan aktivitas fisik untuk umur panjang para centenarian".
Selanjutnya, ditemukan bahwa waktu makan para centenarian ini paling banyak adalah sekitar pukul tujuh malam.
Selain waktu makan malam, yang juga tak kalah penting untuk umur panjang adalah sarapan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada paruh kedua tahun lalu menemukan waktu paling sehat untuk sarapan adalah sebelum jam 7 pagi.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of New York, menemukan bahwa menunggu hingga pukul 10 pagi dikaitkan dengan harapan hidup yang pendek.
Bukan cuma bermanfaat untuk meningkatkan harapan hidup, waktu makam malam yang tidak terlalu dekat dengan waktu tidur juga tidak akan mengganggu tidur.
Melansir dari Very Well Health, setelah makan malam sebaiknya menunggu sekitar tiga jam sebelum tidur. Hal itu bertujuan untuk memberi waktu bagi isi perut pindah ke usus kecil.
Apabila Moms makan terlalu larut malam dan bahkan mendekati waktu tidur, hal tersebut bisa-bisa menggeser siklus tidur-bangun tubuh.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR