Penelitian sebelumnya telah menjelaskan hubungan antara komposisi mikroba usus yang berubah dan gangguan depresi mayor, menurut Dr. Emeran Mayer, seorang profesor di Geffen School of Medicine UCLA dan penulis The Mind-Gut Connection.
Satu teori yang diterbitkan dalam jurnal Cureus pada tahun 2020, adalah bahwa peradangan pada saluran gastrointestinal (GI) dapat menyebabkan peradangan saraf, yang dapat menyebabkan depresi.
Makalah lain yang diterbitkan di Clinics and Practice menegaskan bahwa ketidakseimbangan bakteri usus dan radang usus keduanya terkait dengan kecemasan dan depresi.
Bagaimana buah dan sayuran dapat membantu kesehatan mental?
Buah dan sayuran berwarna dapat mengurangi gejala depresi karena mengandung karotenoid.
Karotenoid adalah pigmen tumbuhan yang memberi buah dan sayuran warna merah cerah, oranye, dan kuning.
Mereka juga merupakan bentuk fitonutrien, yang bekerja sebagai antioksidan dalam tubuh untuk menonaktifkan radikal bebas dan mengurangi peradangan.
Selain mengurangi peradangan tubuh secara umum, karotenoid menghambat produksi sitokin inflamasi.
Sitokin adalah molekul yang membantu sel-sel dalam tubuh berkomunikasi dan membentuk respons imun terhadap pemicu asing tertentu.
Terlalu banyak sitokin dapat menyebabkan apa yang disebut "badai sitokin", atau reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh.
Akibatnya, karotenoid dalam buah-buahan dan sayuran dapat membantu mengurangi peradangan tidak hanya di usus, tetapi juga di otak.
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR