Selain itu, Moms diharapkan untuk proaktif menanyakan mengenai pemberian vitamin maupun imunisasi yang terlewat kepada kader posyandu setempat.
Tidak hanya ibu yang harus memerhatikan, biasanya kader posyandu juga akan melakukan pemeriksaan tersendiri kepada anggota yang tidak hadir dalam pertemuan posyandu.
Hal itu disampaikan langsung oleh Bidan Nur Tyastuti Oktaviani, Amd. Keb selaku Bidan Desa Gunung, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah sekaligus penyuluh posyandu.
“Misalnya Gunung ada 75, yang hadir 70 yang enggak hadir 5 itu seharusnya di-sweeping kalau pas ada vitamin A, obat cacing,” ujar Bidan Tyas saat ditemui Nakita beberapa waktu yang lalu.
Namun pada pelaksanaanya, terdapat beberapa kondisi kader posyandu yang tidak memungkinkan untuk mengunjungi sejumlah anggota satu per satu.
Sebagai gantinya, kader posyandu akan menghubungi secara pribadi melalui WhatsApp kepada para ibu terkait pemberian vitamin yang terlewat.
Saat ibu bekerja tidak sempat ke posyandu, Moms tetap harus mengupayakan anak untuk mendapatkan pemeriksaan pada bidan desa setempat maupun puskesmas terdekat.
Terlebih lagi, puskesmas memiliki layanan poli KIA yang memeriksa kesehatan ibu dan anak.
“Pelayanan ibu anak, jadi bayi, anak, ibu, ibu itu ibu hamil, ibu pasangan usia subur, ibu nifas, bisa,” terang Bidan Tyas.
“Bayi itu dari 0 hari sampai setahun, terus balita bisa 1 sampai 5 tahun,” tambahnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR