Nakita.id – Selama awal kehidupan bayi, mereka mendapatkan sumber nutrisi utama dari ASI.
Namun pernahkah Moms memperhatikan bayi tiba-tiba enggan untuk melanjutkan menyusui dan pada hari-hari berikutnya mereka kembali menikmatinya?
Kerap jadi pertanyaan, apa alasan dibalik mereka menolak minum ASI.
Mungkinkah rasa ASI bisa berubah gara-gara makanan yang Moms konsumsi?
Tidak dapat dipungkiri, beberapa makanan memang dapat memanipulasi rasa susu. Makanan tertentu dapat menyebabkan ASI memiliki rasa asin hingga asam.
Senyawa rasa diteruskan dengan kecepatan berbeda, dari makanan ibu hingga susunya.
Sementara beberapa rasa hilang dalam beberapa jam, dan yang lain bahkan bisa bertahan hingga delapan jam.
Jadi tidak heran, bayi mogok menyusui suatu hari, dan kembali melanjutkan minum ASI pada keesokan harinya.
Namun selain makanan, terdapat beberapa hal yang memungkinkan mempengaruhi rasa ASI. Apa saja ya? Melansir dari Rocky Dad, sederet hal yang dapat mengubah rasa ASI.
Baca Juga: Hati-hati Payudara Bengkak Tapi ASI yang Keluar Sedikit Bisa Jadi Gejala Penyakit Mengerikan Ini
1. Metode penyimpanan
Cara menyimpan ASI dapat mempengaruhi bau, rasa, dan penampilannnya. Menurut CDC, menyimpan ASI di dalam freezer adalah cara yang bagus untuk melindungi kualitas ASI, dan mencegahnya menjadi buruk atau terbuang percuma.
Perawatan yang tepat juga harus dilakukan tentang kebersihan botol, dan penyimpanan serta pencairan susu untuk meningkatkan kualitas dan rasa.
2. Minum obat-obatan tertentu
Menjadi seorang ibu bukanlah hal yang mudah, apalagi jika Moms memiliki kondisi kesehatan yang mengharuskan minum obat.
Namun, menurut Medela, obat-obatan tertentu dapat memengaruhi rasa dan bau ASI. Hal ini mungkin jadi alasan bayi tidak suka minum susu.
Menurut NIH (National Institutes of Health), obat yang paling umum digunakan biasanya aman untuk bayi yang disusui. Supaya menghindari obat-obatan mempengaruhi rasa ASI tetap konsultasikan pada dokter ya Moms.
3. Lipase tingkat tinggi
Enzim lipase memainkan peran utama dalam membantu bayi mencerna ASI ibu. Namun, ketika ada jumlah lipase yang lebih tinggi dalam ASI, itu bisa membuat bayi merasa asam di mulut mereka, lapor Exclusive Pumping.
Lipase tidak menimbulkan bahaya bagi bayi, tetapi beberapa bayi akan menolak menyusui karena rasa ASI cenderung terasa asam.
Tingkat Lipase dapat meningkat secara dramatis jika seorang ibu memiliki pankreas yang meradang, tumor di pankreas, atau jika ada yang salah dengan perutnya.
4. Stres
Selama menyusui, menjaga suasana hati tampaknya jadi hal yang penting supaya tidak mempengaruhi kualitas ASI. Stres dapat memicu respon hormonal yang berdampak buruk pada ASI.
UT Southwestern Medical Center mengatakan bahwa pembunuh nomor satu pasokan ASI adalah stres, terutama selama beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Sebagai ibu menyusui, Moms harus mendapatkan istirahat yang cukup untuk memastikan sesi menyusui yang luar biasa dengan bayi.
5. Kosmetik
Moms yang sedang menyusui hendaknya berhati-hati dalam menggunakan jenis riasan. Pasalnya terdapat risiko penumpukan toksin di jaringan tubuh seperti kulit, rambut, dan juga ASI dari logam berat.
Logam yang harus diwaspadai ibu menyusui sebagian besar adalah timbal, merkuri, arsenik, ftalat, dioksin, dan produk sampingan minyak bumi.
Sebuah laporan dari Safe Makeup Project, mengatakan ibu menyusui harus menghindari octinoxate dan oxybenzone saat menyusui karena produk yang mengandung ini dapat mengganggu fungsi hormon.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR