Untuk melawan peradangan, jus nanas dinilai baik dikonsumsi lantaran adanya enzim bromelain sebagai salah satu anti-peradangan.
Sebuah tinjauan studi tentang bromelain dalam jurnal Foods pada tahun 2021 menyebutkan banyak kemungkinan efek terapeutiknya untuk pengobatan kanker, luka bakar, penyakit kardiovaskular karena sifat anti-koagulannya, alergi, sinusitis, dan radang sendi.
Salah satu alasan bromelain sangat efektif adalah karena ia memiliki bioavailabilitas yang tinggi, yang berarti ia diserap dengan cepat oleh tubuh dan tetap kuat untuk waktu yang lama.
2. Susu kunyit hangat
Kunyit dengan senyawa anti-inflamasi yang kuat yakni kurkumin, yang telah terbukti membantu mengurangi risiko banyak penyakit kronis serta meredakan nyeri inflamasi akibat osteoartritis.
Studi lain menunjukan bahwa kunyit efektif mengurangi peradangan yang menyebabkan radang usus besar.
Bubuk kunyit mudah dicampur ke dalam berbagai minuman. Tapi karena kurkumin diserap lebih baik oleh tubuh saat dikonsumsi dengan sedikit lemak, menambahkan susu atau alpukat ke smoothie kunyit adalah pilihan yang cerdas.
3. Teh hijau
Teh hijau sangat baik tapi yang terbaik adalah variasi matcha yang mengandung konsentrasi epigallocatechin gallate (EGCG) yang lebih tinggi dan polifenol sebagai anti-inflamasi.
Dalam satu laporan tahun 2022 di jurnal Food Science and Human Wellness, para peneliti mengatakan polifenol teh hijau memperkuat penghalang epitel di usus dan mendukung komposisi mikroba usus yang sehat, yang meningkatkan hasil bagi pasien yang menderita penyakit radang usus (IBD).
4. Kaldu tulang
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR