Nakita.id - Moms tentu bertanya-tanya mengenai mitos vs fakta kehamilan yang banyak diyakini masyarakat.
Di kalangan masyarakat, terdapat beberapa mitos vs fakta kehamilan yang diyakini, padahal anggapan tersebut belum sepenuhnya benar.
Moms perlu mencari tahu dulu kebenaran suatu mitos vs fakta kehamilan, sebelum memutuskan untuk menjalaninya.
Melansir Parents, berikut sederet mitos vs fakta kehamilan yang perlu dicek kebenarannya:
Stres selama kehamilan itu buruk
Banyak yang meyakini bila ibu hamil sama sekali tidak boleh stres.
Bahkan, banyak ibu hamil yang menghindari stres sekecil apa pun.
Tahukah Moms, bila para peneliti menemukan stres yang sedang pada ibu hamil sebenarnya justru baik untuk janin.
Sebuah artikel di March of Dimes menyatakan bila stres biasa selama kehamilan seperti tenggat waktu kerja biasanya tidak menambah masalah kehamilan.
Mitos vs fakta kehamilan mengenai stres selama kehamilan itu buruk hanya mitos belaka. Faktanya, stres tingkat sedang bisa mengencangkan sistem saraf janin dan mempercepat perkembangannya.
Penelitian lain menemukan ibu yang alami stres tingkat sedang selama kehamilan memiliki bayi berusia 2 minggu dengan otak yang bekerja lebih cepat dibandingkan dengan bayi berusia 2 minggu tanpa stres.
Ibu hamil sebaiknya menghindari gula atau permen
Memang ibu hamil harus memperhatikan apa yang dimakan.
Namun, bukan berarti Moms harus menghindari gula atau permen.
Kecuali bila dokter yang menganjurkannya karena kondisi kesehatan Moms.
Sebab, makan gula atau permen dengan porsi sedang bisa menurunkan risiko preeklamsia dan hipertensi gestasional.
Ibu hamil sebaiknya tidak olahraga
Sejumlah penelitian telah menunjukkan manfaat kesehatan dari olahraga, yaitu meningkatkan suasana hati.
Baca Juga: Mitos VS Fakta Kehamilan: Benarkah Ibu Hamil Akan Alami Penambahan Ukuran Sepatu? Ini Penjelasannya
Jadi, mitos vs fakta kehamilan mengenai larangan ibu hamil olahraga hanya mitos ya, Moms.
Olahraga saat hamil bisa menurunkan risiko diabetes gestasional serta komplikasi kehamilan lainnya.
Ketika Moms melakukan olahraga saat hamil, detak jantung janin akan lebih aktif dan bisa meningkatkan kesehatan kardiovaskular.
Moms yang berolahraga saat hamil bisa berpotensi tinggi melahirkan bayi dengan berat badan lahir sedang dan otak yang lebih besar sehingga berpotensi menjadi lebih cerdas ketika dewasa.
Ibu hamil dilarang makan seafood atau kafein
Justru ibu hamil direkomendasikan makan ikan yang tinggi asam lemak omega 3 dan rendah merkuri supaya melahirkan anak yang lebih pintar.
Sangat direkomendasikan mengonsumsi makanan laut yang sudah dimasak, bukan yang mentah atau setengah matang.
Ibu hamil juga boleh minum kafein atas dalam batas wajar.
Batasi jumlah kafein maksimal 200 miligram kafein setiap hari atau secangkir kopi 12 ons.
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR