Nakita.id - Yuk, Moms ketahui berbagai macam PMT posyandu yang bisa dibuat sendiri, bersama dengan kader posyandu yang lain.
Sudahkah Moms perhatikan kandungan gizi PMT posyandu?
Ya, yang pertama kali harus dilakukan sebelum membuat PMT atau Pemberian Makanan Tambahan untuk posyandu adalah mengetahui kandungan nutrisi dari bahan makanannya.
Sebab seperti yang kita ketahui, peran posyandu adalah sebagai pemantau gizi dan kesehatan anak bisa.
Tim Nakita punya salah satu resep yang bisa dibuat sendiri di rumah untuk menu PMT posyandu.
Dijamin hampir semua kebutuhan nutrisi tersedia dalam makanan ini, yaitu bubur Tinutuan.
Makanan khas Manado ini bisa dikreasikan sesuai keinginan Moms dan cocok untuk si Kecil. Begini tahapan pembuatannya:
1. Siapkan beras, labu kuning, jagung, kangkung atau bayam, wortel, dan air
2. Untuk lainnya, siapkan batang serai, daun kunyit, daun kemangi, daun bawang, dan kaldu makanan
3. Masukkan beras ke dalam panci, lalu masukkan air dengan perbandingan 1:10
4. Masukkan juga kaldu makanan, garam, batang serai yang sudah di geprek, dan daun kunyit, masak hingga nasi mulai pecah
5. Potong-potong wortel dadu kecil-kecil, jangan lupa untuk pipil jagung
6. Masukkan wortel yang sudah dipotong dan jagung yang sudah dipipil ke dalam panci
7. Cuci bayam atau kangkung, Moms bisa pilih sesuai selera. Lalu petik-petik
8. Masukkan bayam atau kangkung yang sudah dipetiki tadi ke dalam panci, aduk kembali
9. Matikan kompor panci yang berisi bubur, lalu tuang bubur ke wadah penyajian
Itulah tadi caranya membuat bubur Tinutuan yang cocok untuk dikonsumsi oleh anak-anak.
Selain lezat dan mudah untuk dicerna oleh anak, gizinya pun lengkap. Yuk, kita bahas satu persatu.
Tentunya, kandungan beras dan jagung dalam bubur merupakan asupan karbohidrat yang penting untuk menambah energi anak.
Sementara itu, kangkung yang dimasukkan ke dalam bubur tersebut berguna untuk meningkatkan asupan serat untuk anak.
Serat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan anak, dan menghindari masalah seperti sembeli atau susah buang air besar.
Bayam juga penting untuk pertumbuhan anak karena kaya mengandung zat besi yang dibutuhkan oleh anak.
Melansir dari medical news today, dalam 200 gram bayam potong setidaknya ada 0,81 gram zat besi di dalamnya.
Bayam juga penting untuk menjadi sumber kalsium yang baik karena mengandung 29,7 miligram kalsium.
Lalu, bagaimana dengan wortel dan labu kuning? Dalam 100 gram wortel, terkandung 320 miligram potassium. Wortel juga kaya akan kandungan vitaminnya.
Potasium ini penting agar anak bisa mempertahankan asupan air di dalam tubuhnya.
Sementara itu, labu kuning yang dipotong-potong penting sebagai asupan protein dan lemak untuk anak, yang bisa menjadi bahan energi untuk anak.
Biasanya, bubur Tinutuan di konsumsi bersama dengan ikan asin agar menambah kelezatan.
Namun, untuk PMT posyandu sebaiknya menu ikan asin ditiadakan dulu.
Sebab, anak balita, khususnya usia 1-3 tahun belum diperbolehkan mengonsumsi ikan asin. Mengapa?
Selain karena teksturnya yang terlalu keras dan tajam untuk anak kecil, ikan asin mengandung sodium yang berlebihan untuk anak.
Seperti yang kita ketahui, sodium yang berlebihan untuk anak kurang baik untuk kesehatannya.
Moms bisa mengganti menu ikan asin dengan menu ayam yang dipotong dadu kecil-kecil dan dicampurkan dalam bubur tersebut.
Dengan begitu, anak akan lebih mudah untuk mencernanya.
Itulah tadi salah satu resep yang bisa dibuat di rumah untuk PMT di pertemuan posyandu selanjutnya.
Dijamin mudah dibuat, bernutrisi lengkap, bahannya pun juga mudah dibeli di pasar terdekat.
Baca Juga: Ketahui Apa yang Dibawa Saat Posyandu Agar Moms Tidak Bingung dan Bisa Dapatkan Pelayanan Maksimal
PMT posyandu dan stunting
Seperti yang sudah disebutkan di awal, PMT posyandu berguna untuk memberikan makanan yang kaya akan gizi untuk anak.
Ini penting untuk mendukung program posyandu sebagai sarana untuk memantau gizi anak.
Jangan sampai gizi anak tidak terpenuhi, sebab jika tidak akan rentan terkena stunting.
Perlu diketahui, sampai saat ini stunting menjadi salah satu masalah kesehatan pada anak yang memprihatinkan.
Sebab, menurut Kementrian Kesehatan RI, setidaknya 1 dari 3 anak di Indonesia mengalami stunting.
Stunting merupakan kondisi kesehatan anak yang gagal tumbuh dan digejalai dengan rendahnya tinggi badan anak dan tidak sesuai dengan usianya.
Biasanya hal ini terjadi karena pemberian gizinya sejak dini kurang diperhatikan.
Untuk itulah PMT posyandu diadakan, salah satunya demi mencegah pertumbuhan dan menurunkan angka stunting di Indonesia.
Uniqlo Hadirkan Kain yang Nyaman dan Kuat lewat Koleksi Linen Spring/Summer 2025
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR