Jika sudah berempati, kemudian bantu anak untuk menentukan target selanjutnya.
Jadi, meski gagal, jangan berhenti sampai di situ saja, tapi lakukan usaha yang lain.
"Empati dalam membantu siswa memahami kondisi yang ia alami, mengapresiasi upaya yang telah ia lakukan, menilai bahwa kegagalan adalah bagian dari kehidupan, dan membantu siswa untuk menentukan target selanjutnya, serta menarik pembelajaran atas kegagalan yang dialami," sambung Anggita.
Anggita menjelaskan, bahwa anak juga butuh sekali waktu untuk memproses kesedihannya akibat gagal lulus SBMPTN.
"Pada dasarnya, sama seperti orang dewasa lain, akan ada situasi dimana seorang siswa membutuhkan waktu untuk memproses kesedihan ataupun perasaan inferior yang mungkin diakibatkan oleh kegagalan mereka. Janganlah terburu-buru memotivasi, melainkan berikan mereka kesempatan untuk memahami perasaan mereka terlebih dahulu, memahami apa yang meraka saat ini hadapi, menarik insight dari pengalaman ini, kemudian melanjutkan hidup dan berorientasi pada upaya mengembangkan diri," tutup Anggita.
Baca Juga: Cara Cek Hasil UTBK SBMPTN 2022 yang Tinggal Hitungan Hari Lagi, Jangan Sampai Kelewatan Langkahnya!
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR