Nakita.id - Supaya sang buah hati tak sedih lagi, berikut cara supaya anak menerima kegagalan apabila tak lolos SBMPTN 2022.
Memikirkan bagaimana cara supaya anak menerima kegagalan apabila tak lolos SBMPTN 2022 merupakan hal penting yang harus dilakukan orangtua.
Karena, mencari cara supaya anak menerima kegagalan apabila tak lolos SBMPTN 2022 bukan perkara yang mudah.
SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) 2022 merupakan jalur dimana anak yang baru lulus SMA (Sekolah Menegah Atas) untuk mengikuti tes masuk perguruan tinggi negeri sesuai yang diinginkannya.
Pada hari ini, Kamis (23/6/2022), pengumuman SBMPTN 2022 akan dilaksanakan secara serempak.
Tentu saja momen pengumuman ini menjadi hal yang sangat menegangkan untuk anak dan juga orangtua.
Seperti diketahui, masuk perguruan tinggi tentu saja menjadi keinginan banyak orang.
Pasalnya, selain biayanya lebih murah, rata-rata kampus negeri di Indonesia pun ternama.
Banyak orang yakin jika berkuliah di kampus negeri membuatnya lebih cepat mendapatkan pekerjaan.
Tak heran bila banyak orang yang berlomba-lomba mendaftarkan dirinya masuk ke perguruan tinggi negeri.
Kebanyakan anak yang sudah berharap bisa masuk perguruan tinggi negeri tentu saja rentan mengalami kecewa apabila tidak lolos seleksi SBMPTN 2022 ini.
Tak hanya kecewa, anak mungkin akan merasa gagal karena tak lolos SBMPTN 2022.
Ada juga anak yang merasa bersalah kepada kedua orangtuanya karena tidak bisa masuk perguruan tinggi negeri.
Pasalnya, jika berkuliah di perguruan tinggi swasta, tentu saja biaya yang harus dikeluarkan mahal.
Namun, kegagalan merupakan hal yang lumrah dan pasti akan dirasakan setiap orang termasuk anak.
Maka dari itu, Moms harus mencari cara supaya anak menerima kegegalan apabila tak lulus SBMPTN 2022.
Menurut Anggita Hotna Panjaitan, M.Psi., Psikolog dari Mentari Anakku dan Biro Psikologi Attentive mengatakan, tidak lulus SBMPTN merupakan hal yang sangat menyakitkan untuk anak.
Terutama, jika ini merupakan pengalaman pertama untuk anak.
Baca Juga: Berikut Link Pengumuman SBMPTN 2022 dan Cara Unduh Sertifikatnya Jika Dinyatakan Lolos, Yuk Simak!
Cara supaya anak menerima kegagalan, Moms bisa menerapkan yang namanya empati.
"Pada dasarnya, perlu dipahami bahwa bagi sebagian besar siswa, kondisi tidak lulus SBMPTN adalah hal yang menyakitkan, terutama jika ini adalah pengalaman pertama mereka menghadapi kegagalan di dalam hidup mereka. Oleh karena itu, yang bisa kita lakukan adalah dengan menerapkan empati," ungkap Anggita dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Rabu (22/6/2022).
Artinya, Moms dan Dads harus berempati untuk memahami kondisi yang sedang dialami anak.
Jangan lupa juga untuk memberikan apresiasi pada anak karena usahanya mengikuti seleksi SBMPTN, meskipun masih gagal.
Jika sudah berempati, kemudian bantu anak untuk menentukan target selanjutnya.
Jadi, meski gagal, jangan berhenti sampai di situ saja, tapi lakukan usaha yang lain.
"Empati dalam membantu siswa memahami kondisi yang ia alami, mengapresiasi upaya yang telah ia lakukan, menilai bahwa kegagalan adalah bagian dari kehidupan, dan membantu siswa untuk menentukan target selanjutnya, serta menarik pembelajaran atas kegagalan yang dialami," sambung Anggita.
Anggita menjelaskan, bahwa anak juga butuh sekali waktu untuk memproses kesedihannya akibat gagal lulus SBMPTN.
"Pada dasarnya, sama seperti orang dewasa lain, akan ada situasi dimana seorang siswa membutuhkan waktu untuk memproses kesedihan ataupun perasaan inferior yang mungkin diakibatkan oleh kegagalan mereka. Janganlah terburu-buru memotivasi, melainkan berikan mereka kesempatan untuk memahami perasaan mereka terlebih dahulu, memahami apa yang meraka saat ini hadapi, menarik insight dari pengalaman ini, kemudian melanjutkan hidup dan berorientasi pada upaya mengembangkan diri," tutup Anggita.
Baca Juga: Cara Cek Hasil UTBK SBMPTN 2022 yang Tinggal Hitungan Hari Lagi, Jangan Sampai Kelewatan Langkahnya!
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR