3. Apresiasi anak untuk setiap upaya yang telah mereka lakukan, ajak mereka untuk memproses pengalaman kegagalan sebagai bagian dari perjalanan dalam mengupayakan apa yang mereka inginkan di dalam hidup.
4. Bantu siswa untuk memahami bahwa kegagalan adalah hal yang lumrah dialami oleh semua manusia. Hal-hal tersebut bisa saja terjadi terutama ketika kita menghadapi situasi yang tidak familiar, atau sama sekali baru bagi kita. Ajarkan pula bahwa kegagalan pasti pernah dialami oleh semua orang, sehingga rasa malu dan inferior dapat dipahami, tetapi perlu diproses agar lebih produktif. Hal ini dilakukan dengan harapan kelak mereka pun lebih dapat berempati pada sesama mereka yang mengalami kegagalan.
5. Ajak mereka untuk memahami bahwa kegagalan adalah sebuah pilihan. Bahwa mereka bisa saja tenggelam untuk terus merasa sedih, atau untuk belajar mengembangkan diri dari kegagalan yang dialami dan menyusun strategi dalam menghadapi tantangan di masa depan.
6. Bantu mereka untuk menarik insight mengenai pengalaman gagal yang mereka alami, dan ajak anak untuk menentukan langkah yang akan diambil dalam tes-tes lanjutan.
Nah, dengan melakukan cara tersebut, bisa membuat anak menjadi lebih kuat dan tidak merasa sedih berkepanjangan meski tak lulus SBMPTN 2022.
Baca Juga: Cara Bayar UTBK SBMPTN 2022 Online Bisa Lewat Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR