Keduanya diidentifikasi mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap kesehatan anak.
Surfaktan dapat menyebabkan permukaan kulit kasar, hilangnya kelembaban alami yang ada pada permukan kulit dan meningkatkan permeabilitas permukaan luar.
Selain itu, kandungan racun pada detergen juga bisa menyebabkan sesak napas dan gejala keracunan lainnya.
Bahaya Detergen Cair untuk Anak
Selama dua tahun, pusat kontrol racun di Amerika Serikat menerima 62.254 laporan anak yang terpapar deterjen cair yang membuat mereka mengalami sesak napas.
Pusat kendali racun di AS juga menerima lebih dari 30 panggilan sehari tentang anak yang harus segera dilarikan ke rumah sakit karena terpapar deterjen cair.
Studi ini juga menemukan dua kematian yang berhubungan dengan deterjen pembersih pakaian.
"Banyak keluarga tidak menyadari betapa banyaknya racun yang tersimpan di deterjen," kata salah seorang penulis penelitian sekaligus kepala toksikologi di Rumah Sakti Anak di Ohio, Amerika Serikat, Marcel Casavant dikutip dari Times of India.
Salah satu kasus keracunan yang mengemuka adalah kasus Cate Koziol, bayi di Ohio Amerika yang terpaksa harus dirawat di ICU karena tak sengaja menelan sedikit detergen cair.
Agar jumlah anak yang meninggal gara-gara deterjen cair tidak terus bertambah, para ahli merekomendasikan para orangtua yang memiliki anak di bawah umur enam tahun untuk menggunakan deterjen tradisional.
Detergen tradisional yang juga ramah lingkungan dipercaya memiliki racun yang jauh lebih sedikit dan tidak berbahaya jika dibanding deterjen cair.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR